Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
10 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
9 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
9 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hidayat Nur Wahid: Pemilu Jangan Dijadikan Ajang Adu Domba

Hidayat Nur Wahid: Pemilu Jangan Dijadikan Ajang Adu Domba
Minggu, 31 Maret 2019 22:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pancasila telah mempersatukan bangsa Indonesia sejak lama. Karena itu, Pemilu jangan dijadikan ajang adu domba untuk memecah belah warga bangsa, lantaran berbeda pilihan.

Demikian ditegaskan Wakil Ketua MPR RI, Dr Hidayat Nur Wahid MA dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2019).

Sosialisasi diikuti sejumlah pengurus masjid, majelis taklim, ormas dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

"Ada yang menyatakan bahwa Pemilu kali ini bukan Pemilu biasa, tetapi Pemilu antara yang pro Pancasila melawan yang mendukung Khilafah. Ini jelas adu domba," tegas Hidayat.

Ditambahkan Hidayat, sebagian masyarakat termakan oleh kampanye negatif ini. Hal itu, karena ketidakpahaman mereka atas peran umat di dalam menyelamatkan Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI.

"Dikesankan, seolah-olah salah satu pihak adalah yang paling Pancasila. Sementara pihak satunya yang berupaya menjaga kepentingan umat Islam sebagai pihak pendukung khilafah dan karenanya anti Pancasila. Tentu saja ini salah," tegas Hidayat.

Padahal, lanjut Hidayat, yang selama ini mengaku-aku paling Pancasila pun kerap tak terdengar keberpihakannya di saat ada persoalan bangsa yang menyangkut Pancasila.

"Sebut saja ketika puluhan aparat kita dari TNI dan Polri di Papua menjadi korban separatisme, tak terlihat pembelaannya. Teriak Aku Pancasila tapi biarkan separatisme. Aku Pancasila tapi protes ketika buku-buku komunis disita. Aku Pancasila tapi mendukung LGBT dan menuntut disahkan di Indonesia," tandas Hidayat.

Karena itu, Hidayat menekankan, penting bagi umat islam untuk memahami Pancasila secara utuh agar tidak difitnah oleh pihak-pihak yang mengklaim diri mereka paling Pancasilais.

"Sikap suka mengklaim paling Pancasila ini sesungguhnya berakar pada Islamophobia. Maka umat harus mengimbanginya dengan tidak jadi Indonesia phobia. Pahami Pancasila dan peran umat Islam dalam menegakkannya serta menjaga keutuhan NKRI dalam sejaran Indonesia," tandas Hidayat. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/