Home  /  Berita  /  Peristiwa

Setelah 13 Jam Macet dan 1 Orang Tewas, Sitinjau Laut Kini Kembali Lancar

Setelah 13 Jam Macet dan 1 Orang Tewas, Sitinjau Laut Kini Kembali Lancar
Pendakian Sitinjau Laut, jalur utama Padang-Solok, akhir bisa kembali dilewati kendaraan setelah 13 jam macet karena longsor. (foto: ist/JawaPos.com)
Jum'at, 14 Desember 2018 21:11 WIB
PADANG - Setelah 13 jam lebih terjebak macet pasca longsor, pendakian Sitinjau Laut, jalur utama Padang-Solok, Sumatera Barat (Sumbar) kembali bisa dilewati Jumat (14/12/2018) siang. Jalan lintas Sumatera ini kembali bisa dilewati kendaraan sejak pukul 10.30 WIB.

Dari informasi yang didapat, jalan kembali lancar setelah material longsor yang menutup badan jalan sepanjang 13 meter di Panorama Dua, Sitinjau Laut berhasil dibersihkan petugas BPBD gabungan.

Namun, pengendera diminta tetap berhati-hati dengan kecepatan pelan. Sebab, kondisi jalan sekitar bekas material longsoran tebing masih berlumpur dan sangat licin.

"Iya, sudah lancar lagi dari tadi siang. Tapi tetap harus pelan-pelan. Ribuan kendaraan yang sudah macet sejak Jumat malam telah terurai," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPDB) Sumbar, Rumainur, Jumat (14/12/2018) seperti dilansir JawaPos.com.

"Syukurnya lagi, jalan sudah bisa buka dua arah. Ada juga beberapa macet, tapi karena gangguan kendaraan mogok," sambungnya.

Rumainur mengatakan, kejadian longsor yang sudah dua kali melanda Panorama Dua, Sitinjau Laut tak lain karena akibat curah hujan yang tak hentinya mengguyur kota Padang. Pihaknya berharap, pengendara dan masyarakat menahan diri untuk tidak memaksakan lewat Sitinjau Laut, jika curah hujan kian meningkat.

"Kami tidak mungkin menghentikan kegiatan ekonomi dan kebutuhan masyarakat untuk melewati jalan. Makanya kami imbau, agar saat hujan, masyarakat sebaiknya menunda perjalanan yang melintasi titik-titik yang rawan longsor," kata Rumainur.

Saat ini, BPBD Sumbar dibantu TRC Semen Padang dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BJN) III juga menyiagakan tiga unit alat berat yang sewaktu-waktu siap menanggulangi longsor. Alat berat berupa loader ini ditempatkan di titik-titik rawan longsor. Terutama jalur utama Padang-Solok khususnya di pendakian Sitinjau Laut.

Sebelumnya, tiga unit mobil dilaporkan terseret longsor di kawasan Sitinjau Laut. Bahkan, lima orang korban dan satu diantaranya dinyatakan meninggal dunia akibat dihantam longsoran bukit.

Longsor tebing bukit di Panorama Dua Sitinjau Laut kembali terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis (13/12) malam. Reruntuhan material longsor menghantam dan menyeret tiga unit bus hingga ke pinggir jurang.

Masing-masing, bus Family Raya, satu unit truk, dan satu unit minibus. Ketiga kendaraan ini terseret longsor saat tengah menunggu antrian yang telah mengular sejak pukul 21.00 WIB, Kamis (13/12).

Bersamaan dengan itu, lima orang korban pun dilaporkan terseret longsoran bukit. Bahkan, seorang diantaranya dilaporkan meninggal dunia setelah dilarikan ke Rumah Sakit.

"Satu meninggal dunia, satu orang belum sadarkan diri (koma) dan tiga korban luka-luka. Semuanya sudah dilarikan ka rumah sakit," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kota Padang Sutan Hendra, Jumat (14/12).

Korban yang meninggal dunia itu bernama Dian Ekawati, 40. Lalu korban koma, Riki Saputra, 25. Sedangkan korban luka-luka Angga Aprianto, 30, Emi, 40, dan Feri Candra, 45. Informasinya, kelima korban yang sudah teridentifikasi ini merupakan penumpang dari satu unit mini bus jenis Innova yang terseret longsor. (rcc/jpc)

Editor:arie rf
Sumber:JawaPos.com
Kategori:Solok, Padang, Sumatera Barat, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/