Sebelum Ramadan, Bamsoet Ingin Gejolak Rupiah Berakhir
Penulis: Muslikhin Effendy
Bambang mengatakan, Kementerian Keuangan dan BI harus punya langkah-langkah antisipatif demi menjaga stabilitas rupiah agar tetap normal. Menurutnya, berbagai aspek yang memengaruhi kurs rupiah harus terus dipantai.
"Mengingat stabilitas nilai tukar menjadi suatu hal yang penting, terutama karena akan ada peningkata konsumsi kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadan," ujar Bamsoet, Rabu (25/4) di Jakarta.
Selain itu, Bamsoet juga meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN untuk terus melakukan efisiensi di tengah pelemahan rupiah saat ini. Dia mengharapkan pelemahan nilai tukar rupiah tak berimbas kepada kenaikan tarif dasar listrik.
"Karena pemerintah sudah berjanji bahwa tarif listrik tidak akan mengalami kenaikan hingga 2019," tegasnya.
Bamsoet juga menyarankan, agar pemerintah mengangkat kurs rupiah. Dia mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera memberikan insentif ekspor.
"Tujuannya untuk mendapatkan surplus perdagangan serta mengurangi neraca keseimbangan primer negatif," cetusnya.
Saran lain dari Bamsoet adalah memacu kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam menarik investasi. Menurutnya, BKPM harus proaktif melakukan hubungan kerja sama bilateral dan multilateral dengan negara-negara maju serta mengundang para pengusaha untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia.
"Ini demi meningkatkinvestasi," pungkasnya. ***
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik |