Ingatkan Sukmawati, PKS: Jangan Angkat Tema Ibadah dalam Puisi
Hal ini agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat.
Ledia menyarankan Sukmawati sebaiknya tidak mengangkat tema soal ibadah dalam puisinya. Sebab, menurutnya, puisi tersebut akan mengganggu rasa keberagaman, terutama umat muslim.
"Ketika kita bicara soal azan, azan itu kan bagian dari panggilan beribadah, yang terkait ibadah itu sebaiknya tidak diangkat-angkat, dalam konteks dipertentangkan," kata Ledia di Kompleks Parlemen, Senayan,Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Namun, Ledia berpendapat, puisi Sukmawati bisa dijadikan pelajaran dalam membuat pernyataan di muka publik.
Berikut puisi Sukma yang ramai itu:
Puisi Ibu Indonesia. Aku tak tahu syariat Islam. Yang kutahu sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah. Lebih cantik dari cadar dirimu. Gerai tekukan rambutnya suci. Sesuci kain pembungkus ujudmu.
Rasa ciptanya sangatlah beraneka. Menyatu dengan kodrat alam sekitar. Jari jemarinya berbau getah hutan. Peluh tersentuh angin laut. Lihatlah ibu Indonesia. Saat penglihatanmu semakin asing.
Supaya kau dapat mengingat. Kecantikan asli dari bangsamu. Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi dan kreatif. Selamat datang di duniaku. Bumi ibu Indonesia. Aku tak tahu syariat Islam. Yang kutahu suara kidung ibu Indonesia sangatlah elok. Lebih merdu dari alunan azanmu.
Gemulai gerak tarimu adalah ibadah. Semurni irama puja kepada Ilahi. Nafas doanya berpadu cipta. Helai demi helai benang tertenun. Lelehan demi lelehan damai mengalun. Canting menggores ayat-ayat alam surgawi. Pandanglah ibu Indonesia.
Saat pandanganmu semakin pudar. Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu. Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini. Cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya. .******
Editor | : | Muslikhin Effendy |
Sumber | : | merdeka.com |
Kategori | : | GoNews Group, Umum, Pemerintahan, Politik |