Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi, 8 Sudah Teridentifikasi
Peristiwa
24 jam yang lalu
2
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Umum
16 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
3
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
Umum
15 jam yang lalu
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
4
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
15 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
5
Lady Gaga Umumkan Premier Film Konser 'Chromatica Ball'
Umum
15 jam yang lalu
Lady Gaga Umumkan Premier Film Konser Chromatica Ball
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sinergi DPD RI-Kadin, Pacu Kopi Lokal Tembus Pasar Internasional

Sinergi DPD RI-Kadin, Pacu Kopi Lokal Tembus Pasar Internasional
Wakil Ketua DPD Nono Sampono (empat dari kiri) bersama Ketua KADIN Indonesia Eddy Ganefo (lima kiri), Plt Sekjen DPD RI Ma'ruf Cahyono (kanan) dan anggota DPR serta perwakilan negara sahabat, bersulang dalam "Ngopi Bareng Senator".
Rabu, 14 Maret 2018 22:10 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Komoditi kopi Indonesia seharusnya bisa menguasai dunia. Karena Indonesia memiliki banyak sekali jenis kopi berkualitas tinggi. Apalagi kedai-kedai kopi internasional ternyata bahan bakunya dari Indonesia. Karena itu, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI bersinergi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) guna menggenjot kopi lokal bisa menembus pasar ekspor.

Dengan kata lain, perlu mengangkat kopi-kopi daerah Indonesia yang belum banyak dikenal secara luas, seperti potensi kopi dari Agam Sumatera Barat yang disebut sebagai Ameh Hitam dari Agam, kopi dari Aceh Selatan, dan kopi dari Toraja Utara.

"Yang jelas, kopi bukan sekedar soal kenikmatan, namun juga soal nilai ekonomisnya bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi, seperti halnya negara kita Indonesia," kata Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono dalam "Ngopi Bareng Senator" yang berthema "Kopi Daerah Indonesia, Kopi Dunia" DPD RI dan Kadin Indonesia di Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Hadir pula, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba dan Bupati Agam. Kegiatan ini merupakan wujud perhatian DPD RI terhadap peningkatan usaha ekonomi rakyat daerah. Sekaligus tindak lanjut MoU yang telah ditandatangani oleh DPD RI dengan KADIN pada tanggal 21 Juli 2017.

"Ini perhatian DPD RI dalam memfasilitasi dan meningkatkan peran berbagai asosiasi dalam memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah di daerah," ujar mantan Komandan Korp Mariniritu.

DPD RI selalu siap untuk membantu memfasilitasi dan mempromosikan kopi kopi daerah Indonesia dalam setiap ajang kegiatan yang dilakukan, baik di dalam negeri maupun terutamanya ke luar negeri. Karena itu, lembaga ini sangat mendukung dan mengapresiasi langkah para kepala daerah di Indonesia untuk mengembangkan dan memperluas perkebuban kopi, meremajakan perkebunan-perkebunan lama melalui program intensifikasi, serta membina para UMKM kopi di daerah untuk dapat meningkatkan kualitas dan inovasi tekhnologi pengolahan kopi.

Keadaan produksi kopi Indonesia saat ini, lanjut Senator asal Maluku, menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil produksi. Produksi kopi per hektar Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara utama penghasil kopi lainnya. Data statistik 2015, Indonesia memproduksi 741 kilogram biji robusta per hektar dan 808 kilogram biji arabika per hektar. Di Vietnam, angka ini mencapai 1.500 kilogram per hektar di di Brazil mencapai 2.000 kilogram per hektar.

Walaupun produksi kopi Indonesia berada pada tiga besar dunia, namun kondisi ini belum menggembirakan. Alasannya, harusnya Indonesia yang berada digaris khatulistiwa, daerah tropis yang sangat cocok untuk tumbuh kembangnya kopi, bisa menjadi pemasok kopi nomor satu di dunia.

"Mestinya, kopi Indonesia bisa menjajah dunia. Karena itu tadi, biji kopi asal Indonesia menyuplai ke hotel-hotel kelas dunia," kata Ketua Umum KADIN Eddy Ganefo yang ikut menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.

Diakui Eddy, Kadin bersama DPD RI terus berupaya keras mempromosikan kopi lokal alias dari daerah bisa menembus pasar ekspor. Karena ini menjadi tantangan tersendiri. Meski Indonesia masuk tiga negara terbesar produksi kopi, namun posisinya dibawah Vietnam. "Mudah-mudahan sinergi dengan DPD, bisa mencari formula yang tepat guna mencari peluang ekspor," terangnya.

Oleh sebab itu, lanjut Alumnus FE Universitas Sriwijaya, Kadin berharap agar komoditi kopi ini bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Di sinilah, kita berusaha mencari cara guna menggenjot dan sekaligus meningkatkan kualitas produksi kopi nasional. Sehingga kopi Indonesia bisa diterima di negara-negara luar," jelasnya.

Lebih jauh Eddy membeberkan soal kerjasama Kadin dengan PT Pos Indonesia guna tata cara ekspor kopi nusantara. Ternyata kegiatan tersebut mendapat respon luar biasa, karena banyak diikuti oleh produsen kopi lokal dan Asosiasi Kopi Special Indonesia (AKSI). "Setelah PT Pos memberi penjelasan, ternyata tatacara ekspor kopi mudah sekali. Yang penting di negara tujuan, ada yang menampung," imbuhnya.

Kadin, sambung Eddy, berharap kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dapat bersaing dengan kopi produksi perusahaan besar. Sehingga menjadi pemain utama di pentas dunia.

"Saya berharap para pelaku usaha ekonomi daerah, terutama yang bergerak di sektor perkebunan kopi dan usaha di sektor hilir kopi dapat bersinergis dengan segala pemangku kepentingan. Jadi bisa saling bergandengan tangan dan bahu membahu dalam mengembangkan produk-produk daerah, yang akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/