Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
19 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
2
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Menanti Capres Alternatif dan Poros Baru Pilpres 2019, Gatot-TGB "Kuda Hitam"

Menanti Capres Alternatif dan Poros Baru Pilpres 2019, Gatot-TGB Kuda Hitam
Ilustrasi Gatot-TGB. (Istimewa)
Kamis, 08 Maret 2018 15:26 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 hanya tinggal menunggu hitungan bulan. Partai PDI-P sudah memastikan akan kembali mengusung Joko Widodo sebagai Capresnya.

Selaian nama Jokowi, Ketua Umum Gerindra, Prabowo juga disebut-sebut bakal kembali maju dalam perebutan kursi RI 1 itu.

Namun yang menarik adalah, ketika beberapa parpol mulai bermanuver untuk membentuk poros tiga, atau mencalonkan nama selain Jokowi dan Prabwo.

Keberadaan koalisi ketiga ini, dianggap bisa memunculkan calon presiden alternatif. Seperti yang dikatakan Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

"Pilpres 2019 kemungkinan akan diikuti tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Ketiga paslon ini merupakan dari poros petahana Joko Widodo, poros Hambalang Prabowo Subianto dan poros Alternatif Cikeas Agus Harimurti Yudhoyono," ujarnya kepada GoNews.co, Kamis (8/3/2018).

Untuk poros alternatif kata Pangi, cawapresnya sudah banyak nama yang mengemuka. Atau cawapres yang memuluskan langkah Jokowi dua periode (cawapres ketam kayu).

Saat ini kata dia, masyarakat masih menunggu kandidat Capresnya, terlebih dari poros alternatif. Lalu seberapa besar kans capres dari poros alternatif menjadi kuda hitam dalam pilpres 2019?

Kemungkinan kata Pangi, akan ada dua sampai tiga poros. Kalau kotak kosong melawan Jokowi, saya pikir tipis kemungkinan tersebut terjadi. Karena kalau calon tunggal, demokrasi kita akan hambar," paparnya.

Adapun poros pertama yang ia maksud, adalah poros dari (PDIP, Golkar, PPP, Nasdem, Hanura dan PPP yang akan kembali mengusung Joko Widodo.

Dimana kata dia, Parpol pengusung presiden Jokowi sudah ngantri jadi cawapres Jokowi. "Meskipun ada beberapa parpol yang mengusung tanpa syarat atau tanpa ngotot mengajukan cawapres," tandasnya.

Kemudian poros kedua. Sosok Prabowo masih menjadi capres atau king maker bagi dua parpol yakni Gerindra dan PKS.

"Ngomong soal king maker, ini juga manarik juga untuk dicermati. Bujur sangkar politik elite (veto player) ada di Mega-JK-Prabowo-SBY," paparnya.

Lalu poros ketiga, ini akan diusung Demokrat, PAN dan PKB. Dan bisa menjadi poros alternatif.

"Dipastikan kontestasi elektoral akan berjalan dinamis dan kompetitif. Poros Ketiga dengan calon alternatif punya kans bisa mendulang elektoral dan mengambil ceruk segmen capres lainnya," papar pria asal Sumatera Barat itu.

Namun kata dia, jika Demokrat merapat ke Jokowi, dengan syarat AHY jadi cawapres, maka poros ketiga (alternatif) bisa bubar di tengah jalan.

"Atau Cak Imin ke poros Prabowo, poros ketiga juga bisa bubar juga," tandasnya.

Lanjutnya, ketiga poros diatas sudah memenuhi ambang batas suara nasional. Hal ini merujuk pada 22, 2 persen yang menjadi penentu. "Ambang batas 20 persen jumlah kursi DPR dan 25 persen suara sah nasional. Jokowi dan Prabowo sudah mendapatkan tiket. Namun ada upaya sistematis agar terulang kompetisi Prabowo dan Jokowi pada 2014 untuk, bisa lebih mudah memenangkan Jokowi," katanya.

Semakin banyak calon kata dia lagi, sebenarnya semakin bagus. Ibarat menu prasmanan, cita rasanya akan semakin banyak yang dihidangkan ke tengah masyarakat. Sehingga masyarakat banyak dihadapkan dengan pilihan yang variatif dan punya korelasi terhadap peningkatan partisipasi politik.

Lalu siapakan kira-kira pasangan calon figur alternatif yang bisa menjadi lawan tanding atau sebanding melawan Jokowi selain Prabowo?

Jika dilihat dari keinginan masyarakat ataupun beberapa nama tokoh yang sudah muncul kepermukaan. Menurut Pangi ada beberapa kandidat pasangan yang punya kans jadi kuda hitam di Pilpres 2018.

Pasangan tersebut kata dia, pertama adalah Jenderal Gatot Nurmantyo- Tuan Guru Bajang (TGB). Kemudian pasangan Gatot Nurmantyo- Anies dan Sultan Sri Hamengkubuwana X -AHY. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/