Home  /  Berita  /  GoNews Group

Keterbukaan dan Kebersamaan Menjadi Warna Baru Dunia Tenis Indonesia

Keterbukaan dan Kebersamaan Menjadi Warna Baru Dunia Tenis Indonesia
Ilustrasi. (net)
Selasa, 06 Februari 2018 18:04 WIB
Penulis: Azhari Nasution
GEBRAKAN Rido Ananda Anwar dengan mengedepankan keterbukaan dan kebersamaan membawa warna baru dalam dunia tenis Indonesia. Dari keterbukaan dan kebersamaan itu Rildo Ananda Anwar yang terpilih sebagai Ketua Umum PP Pelti periode 2017-2021 bisa mengambil keputusan langkah apa yang harus diambil dalam upaya mengembalikan kejayaan tenis Indonesia ke depan.

Semua keputusan itu diambilnya setelah melakukan evaluasi Tim Piala Davis Indonesia yang mengalami kekalahan telak dari Tim Davis Filipina dengan skor 1-4 pada babak penysihan Grup 2 Zona Asia-Oceania di Lapangan Tenis Gelora Bjng Karno Jakarta, 3-4 Februari 2018. Bukan hanya atlet tetapi pelatih juga diminta Rildo Anwar memberikan masukan.

"Faktor jam terbang yang menjadi penyebab kekalahan Tim Davis Indonesia. Di pertandingan ini, mental bertanding petenis Filipina terlihat jauh lebih bagus. Mereka yang sudah terbiasa mengikuti pertandingan internasional nampu dengan cepat mengatasi tekanan dan tidak terlarut dalam kesalahan yang dilakukannya. Berbeda dengan petenis Indonesia yang masih terkungkung dengan kesalahan yang diperbuat sehingga mempengaruhi penampilannya di set berikut. Dan, David Agung Susanto dan kawan-kawan pun mengakui pengalaman bertanding internasional yang minim membuat mereka kesulitan mengatasi lawan-lawannya," kata Rildo Anwar kepada wartawan usai pertandingan. 

Yang lebih mengesankan yakni tak ada satupun kalimat yang terucap dari Rildo menyalahkan petenis ataupun pelatih atas kegagalan Tim Piala Davis Indonesia.

Malahan, dia menjanjikan akan melakukan perbaikan dengan mengirimkan mereka untuk mengikuti berbagai pertandingan internasional di luar negeri.

Tujuannya, bukan hanya menyongsong pertandingan kedua Tim Piala Davis Indonesia menghadapi Sri Lanka yabg dijadqalkan dua bulan mendatang tetapi mempersiapkan petenis yang bakal diterjunkan pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

"Kuncinya mereka harus diterjunkan ke berbagai pertandingan internasional. Dengan demikian mereka bisa lebih matang dan mengenal berbagai karakter permainan lawan. Langkah ini harus diambil apalagi kita akan menghadapi Tim Piala Davis Sri Lanka dan Asian Games 2018 dimana persaingan dipastikan akan ketat," kata Rildo, sembari menyebut mental petenis Filipina lebih bagus karena menjalani latihan dan mengikuti pertandingan di Amerika Serikat.

Selain mengirimkan para petenis mengikuti berbagai pertandingan internasional, Rildo pun berencana mendatangkan pelatih asal Belanda, Frank Van Fraayenhoven. "Ya, kita memang berencana merekrut Frank. Saat ini, kita masih dalam tahap negosiasi. Yang pasti, kita minta dia harus punya target jika ingin menangani petenis Indonesia," katanya.

Ada yang menarik saat pertandingan Tim Davis Indonesia melawan Filipina. Dan, hal itu juga dirasakan Rildo Anwar. "Saya merasakan atmosfir yang berbeda saat berada di lapangan tenis. Penonton yang datang cukup banyak dimana para orang tua mau meluangkan waktu mendampingi anak-anaknya menyaksikan penampilan David Agung dan kawan-kawan. Suasananya seperti di era kepemimpinan Almarhum pak Moerdiiono," katanya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/