Home  /  Berita  /  GoNews Group

Diminta Setor Uang di Pilgub Jatim, La Nyalla: Saya Tujuannya Ibadah, Jangan Dididik untuk Korupsi

Diminta Setor Uang di Pilgub Jatim, La Nyalla: Saya Tujuannya Ibadah, Jangan Dididik untuk Korupsi
Istimewa.
Rabu, 10 Januari 2018 18:26 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mattaliti gagal diusung partai besutan Prabowo. Pasalnya Gerindra sudah merapat mendukung pasangan Gus Ipul-Puti Soekarno.

Partai Gerindra sudah memastikan dukungan untuk Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018. Dukungan tersebut akan ditunjukkan pengurus partai dengan ikut mengantar Gus Ipul mendaftar di kantor Komisi Pemilihan Umum Jatim, Rabu (10/1/2018) sekitar pukul 19.00 WIB.

"Kami nanti ikut mengantar dan mendaftar malam hari. Kami mendukung Gus Ipul," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Supriyatno, Rabu (10/1/2018) pagi.

Penegasan Supriyatno itu sekaligus memastikan bahwa koalisi poros tengah yang berisi Partai Gerindra, PAN, dan PKS di Pilkada Jatim benar-benar bubar. PKS telah lebih dulu bergeser mendukung Gus Ipul.

Adapun PAN memilih mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistyanto Dardak, yang akan mendaftar ke KPU pada Rabu siang. Dengan demikian, seluruh partai di Jatim mengerucutkan dukungan pada dua calon gubernur di Pilkada Jatim 2018. Gus Ipul didukung PKB (20 kursi), PDI-P (19 kursi), PKS (6 kursi), dan Gerindra (13 kursi) dengan total kekuatan kursi parlemen 58 kursi. Adapun Khofifah disokong Partai Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), Nasdem (4 kursi), PPP (5 kursi), Hanura (2 kursi), dan PAN (7 kursi) dengan total kekuatan kursi parlemen 42 kursi.

La Nyalla pun mengaku pasrah dan sangat berterimakasih kepada seluruh tim, relawan, dan simpatisannya yang sudah berjuang keras selama ini.

"Wes pasrah ae mas. (sudah pasrah saja mas). Semua sudah kita lakukan. Sekarang biar Allah swt yang menentukan, jalan terbaik untuk kita semua, terutama terhadap diri saya, keluarga saya, sahabat-sahabat saya serta para pendukung saya," ujar La Nyalla, Rabu (10/1/2017).

"Apapun keputusannya itu yang terbaik menurut Allah SWT. Sekalipun kita merasakan dan dilihat dari dhohir bahwa itu penzholiman terhadap diri saya," tukasnya.

"Saya ikhlas dan haqqul yaqin tidak ada yang sia-sia dengan apa yang sudah kita kerjakan. Jujur saja, dari pada saya harus beli rekom partai mending saya bangun masjid atau saya kasih ke anak yatim," timpalnya.

La Nyalla sempat diminta setorkan sejumlah uang oleh ketua DPD Gerindra Jatim Supriyanto. Tak tanggung-tanggung, La Nyalla diminta sediakan uang 170 atau minimal 150 miliar guna meloloskan niatnya ke pilgub jatim. "Kalau ada uang Rp150 miliar atau 170 miliar, mending saya mundur daripada kita beli rekom partai, mending kita bangun masjid yang bagus saja, buat ibadah saja, saya maju calon gubernur ini untuk ibadah kok, malah dimintai sejumlah uang segitu banyaknya. Artinya saya nanti di didik untuk korupsi dong” ujarnya, Selasa (09/1/2017).

La Nyalla juga menyesalkan pernyataan atau permintaan Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Supriyanto yang meminta uang itu. La Nyalla menganggap sikap Ketua DPD Gerindra Jatim justru bertolak belakang dengan sikap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subiyanto.

"Pak Prabowo pernah bilang, saya masih ingat betul, kalau ada kader yang punya potensi mau mencalonkan menjadi kepala daerah, Partai Gerindra siap mendukung, yang penting calon tersebut diinginkan rakyat, dan amanah sesuai perintah pak Prabowo, kalau begini caranya kan sama halnya disuruh korupsi ” jelas La Nyalla.

"Kalau sampai didengar pak prabowo bahaya ini, sebab pak Prabowo seperti rokok Sampoerna mild yang punya tagline bukan basa-basi. Dan saya tahu betul karakter beliau, yang memegang penuh amanah rakyat, Tapi nyatanya tidak sama dengan DPD Gerindra Jatim” tandasnya.

Sebelumnya, diberitakan, GoNews.co, Selasa (9/1/2017) siang, Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Supriyatno diketahui meminta sejumlah uang agar La Nyalla Lolos maju Pilgub Jatim 2018. Adapun bukti dalam salah satu rekaman telepon dengan Timses La Nyalla, Supriyanto dengan tegas meminta La Nyalla menyediakan uang Rp170 miliar atau minimal Rp150 miliar.

"Kalau di Jawa Timur gampang bos, sekarang tunjukkan saja uang cash 170 atau minimal 150 miliar ke Jakarta, saya akan antar ke Pak Prabowo. Kalau tidak ada ya susah bos,” ujar Supriyanto dalam salah satu rekaman yang diterima awak media.

Pernyataan Supri juga disayangkan oleh sejumlah relawan dan pendukung La Nyalla, Yunaini Ali Rochayati yang menuturkan bahwa permintaan uang tersebut kelewatan dan tidak masuk akal serta mendidik kader Gerindra menjadi koruptor, padahal itu bertolak belakang dengan Ketua Partai Gerindra Pusat.

"Kader gerindra dididik menjadi koruptor kalau kayak gitu caranya, memang politik itu tidak gratis. Tapi dipikir dulu, uang segitu baru buat rekom, belum biaya kampanye dan lain-lain, kayak gitu kok dijadikan ketua DPD Jatim," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/