Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
12 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
12 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
12 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
12 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
12 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
8 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Hamzah si "Singa Senayan Berwajah Rambo Hati Rinto"

Fahri Hamzah si Singa Senayan Berwajah Rambo Hati Rinto
Fahri Hamzah muda dan Fahri Hamzah bersama keluarga. (istimewa)
Minggu, 15 Oktober 2017 14:56 WIB
JAKARTA - Selama ini, sosok Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memang terkenal garang dan tak pandang bulu menyuarakan aspirasinya. Bahkan sebagian masyarakat melihat sosok Fahri baik di sosmed, televisi juga selalu 'garang' bagaikan singa. Iapun dijuluki "Singa Senayan DPR RI".

Namun faktanya, seperti dikutip GoNews.co dari Realitarakyat.com yang mengamati keseharian Fahri Hamzah sejak menjadi Anggota DPR RI Periode Pertama 2004 -2009 hingga saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Fahri termasuk sosok yang lemah lembut, sopan dan sangat konsisten menyuarakan aspirasi rakyat serta setia kawan.

Hal ini terbukti, saat dia tunjukkan konsistensinya mulai dari pembelaannya terhadap Mantan Presiden PKS M LuthfI Hasan, Ketua DPD RI, Irman Gusman, Setya Novanto, bahkan sampai – sampai dia di pecat oleh partainya sendiri yakni PKS.

Meski dipecat, diapun tetap setia menjadi kader PKS. Padahal, beberapa partai besar pernah menawarkan agar bergabung. Bahkan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang ( Oso) dengan transparan menawarankan posisi sekjen di DPP Hanura buat Fahri Hamzah. Namun lagi-lagi Fahri Hamzah tetap sesuai kehendak hatinya yang masih cinta dan setia terhadap PKS.

Selain itu, berbagai cemoohan muncul terhadap Fahri Hamzah karena selalu komitmen dengan pendiriannya yang ingin memperbaiki KPK dengan membentuk Pansus Angket KPK. Cacian makian bertubi-tubi, tapi selangkah pun dia tidak mundur.

Sehingga masyarakat pun menilai Fahri Hamzah adalah sosok yang kejam, namun dibalik kekejamanya, ia adalah sosok yang tegas, bak pepatah, Fahri itu adalah "wajah Rambo hati Rinto”.

Ungkapan itu menggambarkan sosok yang galak bak pembunuh namun berhati melankolis seperti penyuka lagu-lagu era 80-an, itula karakter sebenarnya sosok Fahri Hamzah. Dimana saat berbicara, Fahri Hamzah sering terdengar keras dan kasar, padahal keseharianya dikenal hatinya baik.

Fahri Hamzah juga dikenal sebagai orang yang setia kawan dan tak pernah memilih teman. Suara keras Fahri Hamzah  tidak terlepas dari kondisi geografis dan lingkungan daerah asalnya. Apabila kelompok tinggal agak berjauhan atau hidup di daerah yang gersang dan daerah kepulauan, mengharuskan mereka berteriak keras untuk berkomunikasi.

Karakter Fahri Hamzah yang kasar dan berani menyampaikan pendapat, memberi andil pada akulturasi budaya pada penduduk multietnik di Sumbawa, sehingga menjadi karakter umum orang-orang Sumbawa. Terjadi take and give, masing-masing memberi juga menerima pada akulturasi itu. Alhasil orang luar Sumbawa akan memandang Fahri Hamzah bagaikan orang yang sangar. Dan akibat dari kebiasaannya inilah salah satunya yang dianggap Presiden PKS, bahwa Fahri Hamzah tidak cocok dengan karakter PKS.

Presiden PKS pernah mengatakan, salah satu penyebab Fahri Hamzah dipecat karena PKS adalah partai kader dan partai dakwah, dia diminta benar-benar tampil sesuai karakteristik partai kader dan partai dakwah dengan kedisiplinan dan kesantunannya.

Dari berbagai psikolog yang membuat kajian, pernah membuat kajian tentang psikologi lokal kedaerahan pada 2004-2006. Dia meneliti penanganan kemarahan yang berhubungan dengan hubungan darah Sumbawa,Sasak,dan jawa. Dari penelitian itu ditemukan bahwa tingkat kemarahan pada ketiga etnis ini sebenarnya sama. Perbedaannya hanya pada cara mengekspresikan. Dan kesimpulannya, orang Sumbawa lebih agresif pada perkataannya dibandingkan pikirannya.

Keagresifan dan keterusterangan pada kata-kata orang Sumbawa diperoleh dari kultur dan lingkungannya. Sejak kanak-kanak, orang Sumbawa sudah terbiasa melihat atau terpapar konflik, baik di keluarga maupun lingkungan. Mereka pun dibolehkan mengemukakan pendapat. Artinya adat memberikan kesempatan untuk bersikap berani sehingga menyebabkan sikap spontan.

Rata-rata konflik, walaupun bersifat pribadi, diselesaikan keluarga besar secara terbuka. Konsep modeling dari orang tua dan faktor budaya lokal itu sangat memengaruhi sikap tumbuh kembang seorang putra samawa.

Karenanya, kalau seorang putra Sumbawa terus terang dan menyampaikan dengan kata-kata kasar dan galak, belum tentu niatnya seburuk itu. Boleh jadi dia Rambo berhati Rinto.?

Hal ini juga diakui oleh Kapolres sumbawa AKBP Yusuf Sutejo. Dirinya mengatakan, selama ini menganggap Fahri Hamzah adalah orang yang emosional. Namun dibalik itu ia juga kagum dengan sosok Fahri Hamzah.

"Jujur ya, selama ini saya beranggapan kalau Pak Fahri itu orang yang sangat emosional,  namun setelah dekat ternyata hatinya bagaikan selembut salju," ujar Kapolres Sumbawa AKBP Yusup S.

Bukan hanya itu, dalam kesehariannya, Fahri Hamzah sangat romantis dengan keluarga, disela sela tugasnya yang sangat padat Iapun selalu menyempatkan diri untuk bercanda dengan anak dan istri.

Terkadang, disela sela kesibukannya Fahri Hamzah dan istri juga menyempatkan diri nonton bareng di Bioskop bersama anak ananya.

Selain itu, Fahri juga dikenal sebagai sosok anak yang sangat patuh terhadap orangtua. Setiap Fahri Hamzah pulang kampung atau saat reses ke Kampung Halamannya, dia terlihat sangat manja terhadap kedua orangtuanya. Bahkan Fahri Hamzah tidak segan-segan bermanja-manja dengan ibu dan ayahnya.

Berikut Profil Riwayat Hidup Fahri Hamzah

Lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 10 November 1971, mengawali pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Sumbawa, NTB, SMP Muhammadiyah, Sumbawa, SMA Muhammadiyah, Sumbawa

Kemudian melanjutkan kuliah Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram), Mataram, NTB, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1997), Program Magister Ilmu Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI), Jakarta

Perjalanan karier: Presiden Direktur CGN Consulting, Staf Ahli MPR RI, Chairman CYFIS, Dosen Program Ekstensi Fakultas Ekonomi UI, Jakarta

Legislatif: Anggota DPR dari PKS (2004-2009), Anggota DPR dari PKS (2009-2014), Wakil Ketua DPR dari PKS (2014-2019).

Keterlibatan dalam organisasi: Komisi VI, Komisi III, Komisi VII, anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN)

Kegiatan lain: Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS (2003-2005), Ketua Departemen Pengembangan Cendekiawan Muda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:realitarakyat.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/