Alami 'Guncangan Hebat' Saat Dinakhodai Setnov, Golkar Harus Segera Berbenah

JAKARTA - Kepemimpinan Golkar di bawah Setya Novanto mengalami 'guncangan hebat', ketua umum partai golkar ini terindikasi terlibat dalam kasus mega korupsi KTP-Elektronik yang merugikan negara Rp2,3 triliun.

Belum lagi kader - kadernya yang juga berurusan dengan lembaga anti rasuah, bahkan ada beberapa yang sudah di tetapkan pengadilan sebagai terdakwa korupsi.

Rentetan kasus korupsi yang menimpa partai golkar ini semakin menjadi-jadi belakangan, terakhir kader potensial Golkar yang juga bupati kutai kartanegara kalimantan timur Rita Widiyasari yang di tetapkan tersangka oleh KPK.

Menurut Generasi muda Partai Golkar (GMPG), kasus - kasus korupsi ini tak ayal menjadikan partai Beringin ini bulan -bulanan media dan lawan politik golkar lainnya. "Hampir setia saat selalu ada berita negatif yang mendiskriditkan Golkar, di tambah lagi masyarakat saat ini sangat mudah mendapat informasi. Opini yang berkembang di masyrakat membuat citra partai beringin semakin buruk dan terkesan menjadi partai pencetak para koruptor," ujar Arief Rahman, Minggu (1/10/2017).

Di tambah lagi hasil survey yang di lakukan CSIS dan LSI terhadap partai Golkar terakhir menyebutkan bahwan elektabilitas partai saat ini turun menjadi 11 persen. "Bahkan di ramalkan penurunan elektabilitas ini akan terus terjadi jika partai penguasa di masa orde baru ini tidak cepat melakukan perubahan atau tindakan yang cerdas," paparnya.

"Sebagai kader Golkar dan juga ada di dalam gerakan GMPG, saya berharap senior-senior yang saat ini menjadi fungsioner dalam kepengurusan baik di tingkat pusat atau pun di daerah melihat kondisi saat ini dengat hati nurani, sehingga akan timbul dalam diri kita sebagai kader Golkar untuk membenahi partai, apa lagi melihat kontestasi pilkada 2018 dan pemilu presiden 2019 yang sudah di depan mata," tandasnya.

Menurutnya, ia juga sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah di lakukan elit-elit DPP Golkar saat ini untuk melakukan ravitalisasi kepengurusan.

"Ini merupakan langkah yang tepat, dan seluruh kader harus menyikapi hal ini sebagai langkah yang positif. Bahakan saya berharap Ketua Umum Setya Novanto juga bisa legowo menerima usulan dari rapat harian DPP Golkar kemarin untuk Nonaktif dan menerima keputusan DPP untuk menetapakan PLT Ketua Umum. Karna ini menurut saya adalah satu satunya solusi jika ingin partai golkar kembali ke trah nya sebagai partai besar pemenang pemilu," tandasnya.

Semoga kata dia, langkah DPP ini cepat terlaksana dan dapat di terima seluruh kader Golkar baik dari tingkat pusat hingga daerah. "Sehingga dengan demikian masyrakat luas dapat melihat komitmen Golkar dalam membereskan Partai ini dari masalah yang telah deranya," pungkasnya. ***