Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
17 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
17 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
17 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bosan Kumuh, Selokan Kotor dan Bau Disulap Jadi Lahan Budidaya Ikan, Ini Penampakannya

Bosan Kumuh, Selokan Kotor dan Bau Disulap Jadi Lahan Budidaya Ikan, Ini Penampakannya
Foto: Detik.com
Rabu, 13 September 2017 23:41 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
KARANGANYAR - Bau dan kotor adalah gambaran umum untuk menyebut kebanyakan selokan. Tapi tidak untuk selokan kampung di Desa Klodran, Karanganyar, Ini. Warga di kampung perbatasan Solo - Karanganyar tersebut mengelola selokannya dengan baik, bahkan bisa untuk memelihara ikan.

Air jernih mengalir di dalam selokan sepanjang kurang lebih 800 meter di Desa Klodran RT 04 RW 10, Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Saking beningnya, ribuan ikan di dalam selokan bisa jelas terlihat. Yang dipelihara adalah ikan nila yang cukup sensitif terhadap kotoran.

Warga desa mulai membersihkan selokan tersebut pada 2009. Limbah-limbah dari industri rumahan seringkali menumpuk di selokan. Hal itu membuat warga tidak nyaman dan bergerak untuk membersihkan.

"Setelah bersih, ternyata warga dari hulu sungai itu masih sering nyolong-nyolong buang sampah sembarangan. Buangnya ketika malam hari," kata Ketua Kelompok Tani Mina Nila Sari, Endah Rahmanto, seperti dikutip GoNews.co dari laman detikcom, Rabu (13/9/2017).

Warga sekitar selokan pun tak kehabisan akal. Mereka mengedukasi para pembuang sampah dengan cara menyebar bibit ikan dan menyulap selokan menjadi tempat budidaya ikan nila. Tak jarang, selokan itu kini menjadi tempat rekreasi anak-anak.

"Sekarang sudah tidak ada lagi limbah-limbah industri. Paling hanya sampah dari hulu sungai. Kita pasang jaring dan dibersihkan kalau sudah penuh," ujar Endah.

Awalnya, kegiatan beternak ikan hanya untuk coba-coba. Sampai tiga tahun berjalan, warga mengelolanya secara profesional. Lahan yang awalnya sepanjang sekitar 600 m x 1 m, kini dikembangkan di selokan lainnya dengan panjang sekitar 200 m x 2 m.

Ikan nila dipilih karena dirasa cocok dengan kondisi air di lokasi tersebut. Selain itu, warna merah pada ikan nila membuat selokan menjadi tampak cantik.

"Dua tempat itu dikelola oleh dua kelompok tani. Anggotanya ada 30-an orang. Dari budidaya ini, beberapa warga yang dahulu kerja serabutan, sekarang punya lima kolam ikan di rumah. Jadi memang ini menggerakkan perekonomian warga," ucapnya.

Uniknya, tidak ada pengamanan khusus untuk mencegah pencuri mengambil ikan. Mereka hanya berjaga sekadarnya, karena yakin warga memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Pemerintah Desa Klodran pun mengapresiasi langkah warga kampung tersebut. Utamanya, warga saat ini lebih memiliki kesadaran tidak membuang sampah di sungai.

Dengan adanya budidaya ikan di selokan, Desa Klodran pernah menjadi percontohan dalam hal mina padi. Air selokan yang juga untuk saluran irigasi, kini memiliki manfaat tambahan.

"Yang penting tidak mengganggu kepentingan petani, tidak masalah. Masalahnya dulu pernah pakai sistem yang salah sehingga salurannya terganggu. Sekarang sudah lancar," kata Sekretaris Desa Klodran, Wahyu Jarot. ***

Sumber:Detik.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/