Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
18 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pojokkan Umat Islam, Video Kampanye Ahok-Djarot Dilaporkan ke Bawaslu

Pojokkan Umat Islam, Video Kampanye Ahok-Djarot Dilaporkan ke Bawaslu
Cuplikan video kampanye Ahok-Djarot. (tempo.co)
Senin, 10 April 2017 16:51 WIB
JAKARTA - Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan video kampanye Ahok-Djarot ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI. ACTA menilai ada pelanggaran kampanye dalam video berdurasi dua menit tersebut.

''Video tersebut secara jelas berisi adegan-adegan di mana nampak terjadi kerusuhan dan demo, di mana pelakunya adalah orang yang memakai pakaian yang biasa dipakai oleh umat Islam ketika beribadah, yaitu peci dan surban,'' kata Wakil Ketua ACTA, Novel Chaidir Hasan, di Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 10 April 2017, seperti dikutip dari tempo.co.

Novel melanjutkan, dalam cuplikan video tersebut terlihat beberapa orang berpeci hitam dan putih sedang berdemo dengan latar belakang spanduk putih bertuliskan ''Ganyang Cina'' dengan huruf berwarna hijau.

Menurut Novel, video kampanye tersebut jelas sangat menyudutkan umat Islam dan dapat menimbulkan kesan bahwa umat Islam adalah perusuh serta pembuat keonaran.

ACTA, kata Novel, menganggap video kampanye tersebut mengandung unsur pelanggaran Pasal 69 huruf B Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada yang secara garis besar berbunyi ''dalam kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras dan golongan.''

''Kami melaporkan kasus ini ke Bawaslu RI karena menurut kami ini merupakan salah satu kasus yang sangat melukai hati umat Islam dan berpotensi menimbulkan konflik sosial,'' tambahnya.

Karenanya, ACTA berharap Bawaslu RI dapat menindaklanjuti laporannya dan segera memanggil calon gubernur petahana dalam Pilkada DKI 2017 itu.

Video tersebut diunggah oleh Ahok, sapaan akrab Basuki, dalam akun Twitter miliknya pada 9 April lalu.

Dalam cuitannya, Ahok menuliskan tagar #BeragamItuBasukiDjarot, sesuai dengan jargon Ahok-Djarot dalam kampanyenya. Ahok kemudian menautkan video kampanye yang berdurasi 2 menit tersebut dalam cuitannya. Namun, tak lama setelah video itu diunggahnya, banyak netizen yang berkomentar negatif. Bahkan, muncul tagar #KampanyeAhokJahat.

Di awal video, terdapat adegan sekelompok pemuda dengan ekspresi kemarahan menggedot-gedor sebuah mobil yang ditumpangi oleh seorang ibu dan anaknya. Keduanya terjebak di dalam mobil dan ketakutan. Kemudian, muncul adegan sekelompok pria berpeci tengah berdemonstrasi dan membawa spanduk ''Ganyang Cina''. Lalu, terdapat adegan polisi wanita yang akan menjinakkan bom.

Video tersebut juga diisi dengan suara pidato Djarot saat Konser Gue 2 pada Februari lalu. ''Saudara-saudaraku, seluruh warga Jakarta, waktu sudah mulai dekat. Jadilah bagian dari pelaku sejarah ini dan akan kita tunjukkan bahwa negara Pancasila benar-benar hadir di Jakarta,'' ujar Djarot dengan nada menggebu.

Suara Djarot tersebut berlatarkan adegan seorang pebulutangkis Indonesia beretnis Tionghoa yang tengah berlaga dan adegan-adegan lainnya dari anak-anak muda yang memakai pakaian adat dari berbagai suku. Video itu juga menyelipkan adegan seorang keluarga yang sedang menonton tayangan sekelompok pria berpeci yang tengah berdemonstrasi di televisi.

Di akhir video, suara Djarot kembali muncul. ''Siapapun kalian, apa agama kalian, apa suku kalian, dari mana asal-usul kalian, saudara-saudara semua adalah saudara kita sebangsa dan setanag air dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama,'' kata Djarot. Video kampanye itu pun ditutup dengan jargon ''19 April 2017 Pilih Keberagaman''.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/