Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
2
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
3
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
4
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
19 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gerindra Lihat Kecurangan Model Baru dalam Pilkada DKI Jakarta 2017

Gerindra Lihat Kecurangan Model Baru dalam Pilkada DKI Jakarta 2017
Minggu, 19 Februari 2017 13:22 WIB
JAKARTA - Hasil real count KPU DKI Jakarta berdasarkan rekap C1 pasangan calon (paslon) Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat meraih suara terbanyak Pilkada DKI 2017. Posisi kedua ditempati Anies Baswedan-Sandiaga.

Meski perolehan suara Anies-Sandi cukup tinggi dan hampir dipastikan lolos ke putaran kedua, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tetap menganggap hasil tersebut belum maksimal memenuhi harapan mereka. 

''Kami melihat adanya celah model kecurangan baru yang sedikit berbeda dengan praktik-praktik kecurangan pada pilkada sebelumnya,'' kata Dasco dalam siaran persnya, Minggu (19/2).

Ia menjelaskan, selama ini kecurangan lebih didominasi pada proses rekapitulasi berjenjang yang dimanipulasi. Pada Pilkada DKI Jakarta, yang paling mengkhawatirkan adalah migrasi pemilih yang mengakibatkan penggelembungan pemilih di tingkatan TPS. 

''Banyak sekali pemilih yang tidak dikenali warga setempat tanpa identitas yang lengkap yang memaksa untuk memilih,'' katanya.

Bahkan, karena banyaknya jumlah pemilih, di daerah tertentu bahkan ada informasi pencoblosan masih terjadi setelah lewat batas waktu pencoblosan pukul 13.00 WIB. 

Dasco mengaku telah melihat video antrean pemilih yang masih sangat panjang yang disebutkan di wilayah Mall of Indonesia Kelapa Gading. Padahal, waktu sudah menunjukkan jam 13.15 WIB. Meski, kata dia, benar atau tidaknya video tersebut harus diverifikasi bersama.

Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, fenomena tersebut sangat aneh, karena Jakarta adalah provinsi yang berwujud kota yang tidak terlalu luas jika dibandingkan dengan provinsi lain. Sehingga, tidak sulit bagi siapa pun warga Jakarta untuk memilih di TPS yang sesuai dengan KTP-nya. Sebab, jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lain paling lama hanya tiga jam naik kendaraan umum dan pilkada dijadikan hari libur. 

''Jadi, sebenarnya nyaris tidak ada alasan bagi pemilih untuk memilih tidak di TPS tempat dia terdaftar,'' katanya menegaskan.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/