Home  /  Berita  /  Peristiwa

Setelah Dikabarkan Hilang Selama 19 Tahun, Akhirnya Majikan Juariah Bersedia Bayar Sisa Gaji Hampir Setengah Miliar

Setelah Dikabarkan Hilang Selama 19 Tahun, Akhirnya Majikan Juariah Bersedia Bayar Sisa Gaji Hampir Setengah Miliar
Juariah bersama Tim Perlindungan KJRI Jeddah dan majikanya (Foto:KJRI)
Kamis, 12 Januari 2017 00:59 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Majikan Juariah Mastara benar-benar menepati janjinya untuk bertemu dengan Tim Perlindungan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah untuk menyerahkan sisa gaji pembantunya itu.

Dari keterangan tertulis yang disampaikan KJRI Jeddah kepada GoNews.co, Rabu (11/1/2017), pihak KJRI memfasilitasi pertemuan antara majikan dan Juariah.

Pertemuan tersebut berlangsung, Senin malam (9/1/2017). Dimana Tim Perlindungan yang terdiri Staf Teknis Ketenagakerjaan, Hertanto Setyo bersama dua orang staf, Dadi Muksin dan Musa Hasan Sab'ie, kembali melakukan pertemuan secara kekeluargaan dengan pihak majikan Juariah di Kantor Kepolisian Taif.

"Kami bertemu untuk membicarakan hak-hak Juariah dengan majikan. Namanya Khaled Muhammad Al Osaimi. Alhamdulillah beliau menepati janji mau datang sama anaknya, Ahmad Khaled Al Osaimi, ke kantor kepolisian Taif semalam. Kita ketemuan sekitar pukul 22.00," ujar Hertanto, melalui pesan elektroniknya.

Atas bantuan dan kerja sama baik dengan pihak berwenang di Taif dan komunikasi yang baik dengan majikan, akhirnya majikan menyerahkan sisa gaji Juariah senilai 131.400 riyal Saudi atau setara dengan Rp459.900.000.

Penyerahan sisa gaji yang hampir setengah milir tersebut, diberikan langsung sang majikan kepada Tim Perlindungan KJRI Jeddah dilakukan di lokasi pertemuan, yaitu Kantor Kepolisian Taif, di hadapan Letnan Kolonel Abdullah Bakheet AlZahrani dan Letnan Omar Al Shehri.

Menurut pengakuan Juariah, sejak dirinya bekerja 1997 ia pernah mengirimkan 9 bulan pertama dari gajinya sebesar lebih dari 10 juta kepada keluarganya di Indonesia.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI Jeddah, M. Hery Saripudin, menasehati Juariah agar uang hasil jerih payahnya selama lebih dari 19 tahun tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kegiatan yang produktif, sebagai modal untuk usaha, dan tidak dibelanjakan untuk kegiatan yang konsumtif.

"Ingat masa-masa susah mencari uang, ya, Juariah. Kamu tidak ingin seumur hidup menjadi TKI, kan?" pesan Konjen kepada Juariah saat bertemu di ruang kerjanya.Saat ditanya tentang rencananya ke depan akan ia apakan uang sebanyak itu, Juariah menjawab uang tersebut akan ia gunakan untuk buka toko dan membeli sawah.

"Saya enggak mau bikin rumah karena saya perempuan," ujarnya singkat.

Juariah Mastara adalah Tenaga Kerja Indonesia yang dinyatakan hilang kontak dengan keluarganya selama 19 tahun, semenjak dirinya berangkat ke Arab Saudi pada tahun 1997 untuk bekerja.

Ia akhirnya berhasil ditemukan oleh Tim Perlindungan WNI KJRI Jeddah di penghujung 2016 di Distrik Al-Qaim di daerah Taif, yang berjarak sekitar 200 km dari KJRI Jeddah.

KJRI Jeddah kini tengah mengurus dokumen exit permit Juariah di instansi terkait di Arab Saudi, berikut dokumen perjalanannya, karena sejak tahun 1999 ia tidak pernah melakukan penggantian paspor.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/