Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
17 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
17 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
17 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
17 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
17 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
13 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pengamat: Industri Sawit Dapat Jadi Sumber Pemasukan Ekonomi Negara

Pengamat: Industri Sawit Dapat Jadi Sumber Pemasukan Ekonomi Negara
ilustrasi
Senin, 14 November 2016 10:41 WIB
JAKARTA - Pengamat Ekonomi Pertanian dari IPB Didin Damanhuri mengapresiasi positif capaian produktivitas kelapa sawit Indonesia, khususnya menyangkut kuota ekspor. Menurut dia, hal itu menunjukkan kelapa sawit bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Didin mengatakan, (14/11), di tengah melambatnya ekonomi global dan persaingan perdagangan dengan Malaysia, kelapa sawit Indonesia masih mampu unggul secara kinerja produktivitas ekspor.

"Itu hal yang baik. Saingan perkebunan kelapa sawit kita kan dengan Malaysia, namun Indonesia masih bisa mempertahankan sisi ekspornya, menyumbang devisa untuk negara. Kita sama-sama tahu bahwa sampai kini kelapa sawit masih jadi komoditas ekspor," tutur Didin.

Menurut Didin, agar industri kelapa sawit Indonesia tetap bisa menjadi andalan penerimaan negara, bahkan kini lebih besar dari minyak bumi dan gas, pemerintah juga diharapkan perlu serius melakukan pembenahan di sisi hilir atau pengolahannya.

Baca Juga: Izin Mulai 'Terkunci', Bumi tak Bisa Diperlebar, Asian Agri Fokus Bina Petani Swadaya dan Kembangkan Industri Hilir

"Kita jangan sampai terjebak, terlena dengan hasil jumlah produksi kelapa sawit saja," ujar Didin.

Dia mengungkapkan, pembenahan terhadap sisi hilir kelapa sawit akan menjadi membuka dan pendukung berjalannya industri pengolahan nasional yang dilakukan oleh pelaku usaha bangsa Indonesia.

Hal tersebut juga dapat menjadi penangkal masuk dan menguasainya korporasi asing untuk melakukan pengolahan kelapa sawit Indonesia karena bangsa sendiri telah mampu.

"Itu juga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, jangan hanya fokus di hulu. Perlu kebijakan keberpihakan politik untuk menata sisi hilir kelapa sawit supaya pengolahan jatuhnya ke pelaku usaha bangsa sendiri," ucap Didin.

Didin mengungkapkan, pembenahan sisi hilir industri kelapa sawit tersebut akan mengubah sudut pandang Indonesia yang selama ini kaku hanya di sektor hulu. Didin berpendapat, Pemerintah Indonesia perlu membatasi kepemilikan asing dalam hal pengolahan kelapa sawit kemudian menyerahkan porsinya lebih banyak ke pelaku usaha nasional.

"Dengan begitu, kita bisa mendongkrak dan menjaga kepentingan pertumbuhan ekonomi bangsa," ucap Didin.

Sebelumnya, Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP) merilis data bahwa ekspor kelapa sawit nasional Januari hingga Agustus 2016 mencapai 28 juta ton ke sebanyak 26 negara. Jumlah tersebut semakin meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya menembus ekspor ke 13 negara. (rls)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:GoNews Group, Ekonomi, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/