Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
19 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
20 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
20 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
16 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rencana Aksi "Bela Islam Jilid III" Kapolri Pasrah: Asal Jangan Ditunggangi, Silahkan Demo 25 November

Rencana Aksi Bela Islam Jilid III Kapolri Pasrah: Asal Jangan Ditunggangi, Silahkan Demo 25 November
Aksi damai Bela Islam 4 November yang lalu di Silang Monas. (Muslikhin/GoNews)
Minggu, 13 November 2016 12:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Rencana aksi demo atau aksi damai "Bela Islam Jilid III" memang sudah menjadi viral di media sosial. Bahkan rencana tersebut juga sudah sampai ke telinga Kapolri.

Selain itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan, Muslim di Jawa Barat bisa saja menurunkan 5 juta umat Islam untuk turun menuntut proses hukum Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sementara para peserta Aksi Bela Islam pada 4 November yang lalu seperti, LIRA, HMI, FPI dan beberapa ormas betawi juga menyatakan siap turun pada aksi Bela Islam Jilid III ini.

Menanggapi rencana tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mempersilakan aksi unjuk rasa tersebut digelar. Namun dirinya berpesan, agar demo jangan sampai ditunggangi oleh agenda lain yang inkonstitusional.

“Kalau agendanya mengenai permasalahan dugaan penodaan agama, dudukkan proporsinya pada masalah hukum. Tetapi jangan kemudian ditunggangi atau ada agenda lain yang inkonstitusional,” kata Tito di Kampus Trisakti Petamburan, Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (12/11).

Ia menambahkan, jika massa demo terlalu besar, seringkali di luar kontrol. Pasalnya massa diprediksi sudah bercampur dengan agenda yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, kata Tito, silakan saja menyampaikan pendapat dengan cara yang sudah masuk dalam konstitusi.

"Jadi tetap sampaikan pendapat atau perasaan unjuk rasa tapi dengan cara-cara yang konstitusional, sekiranya itu yang paling penting," lanjutnya.

Sekedar informasi beredar isu akan ada aksi unjuk rasa susulan layaknya demo pada Jumat 4 November yang meminta agar Ahok diproses hukum atas kasus dugaan penistaan agama. Aksi 25 November ini dikabarkan menunggu hasil gelar perkara kasus Ahok ini dibeberkan Polri pada Selasa, 15 November 2016. ***

Sumber:berbagai sumber.
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/