Jadi Korban Kebakaran di Dumai, Niat Khairul Hamdi Kirim Uang Rp300 Ribu untuk Ibu di Payakumbuh tak Kesampaian
Penulis: Friedrich Edward Lumy
Niat korban yang mulia itu, diceritakan oleh temannya, Azam kepada GoRiau.com. Korban setiap harinya memang bekerja membantu Azam berjualan jus. Sekitar pukul 01.50 WIB, korban pamit untuk pulang lebih dulu, karena mau mengirim uang.
"Sekitar pukul 02.15 WIB, korban pulang untuk istirahat dahulu. Badannya kurang fit, jadi pagi ini baru mau kirim uang Rp300 ribu melalui kantor pos. Uang itu untuk Ibunya di Payahkumbuh, Sumbar," beber Azam yang berjualan juz tepat di depan ruko milik Jhonedi yang terbakar.
Kapolsek Dumai Barat, Kompol Sasli Rais saat dikonfirmasi GoRiau.com terpisah mengatakan, bahwa korban (Khairul Hamdi, red) ditemukan sudah hampir menjadi arang di kamar mandi, dengan posisi tertelungkup.
"Kemungkinan korban berusaha menyelamatkan diri, dengan membasahi dirinya di kamar mandi dan menerobos api untuk menyelamatkan diri. Karena asap yang sangat pekat, korban pun kehabisan oksigen dan akhirnya tak terselamatkan," jelas Kompol Sasli.
Dugaan awal pihak kepolisian berdasarkan keterangan pemilik toko pupuk, Jhonedi, api berasal dari atas plafond. Karena api begitu besar dan cepat merambat ke bangunan di sekitarnya, Jhonedi tidak mampu menyelamatkan korban yang saat itu tidur di kamar tengah.
"Ada suara ledakan dari atas plafond. Kemungkinan itu dari arus listrik atau korsleting. Tapi kita selidiki dahulu, itu baru kemungkinan awal," beber Kompol Sasli. Korban jiwa, Khairul Hamdi sudah dievakuasi ke RSUD Dumai guna dilakukan otopsi. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Kategori | : | Peristiwa |