Home  /  Berita  /  Pendidikan

Masyarakat Minta Aspal dan Normalisasi

Masyarakat Minta Aspal dan Normalisasi
Tim safari Ramadhan Pemkab Limapuluh Kota diwakili Kepala BPM Syahrial Amri, S.Sos, M.Si menyerahkan bantuan tikar kepada pengurus Masjid Silaturahmi Jorong Sawah Padang.(tri)
Senin, 27 Juni 2016 09:05 WIB
Penulis: tri nanda
Lima Puluh Kota--Masyarakat Jorong Sawah Padang Nagari Sariak Laweh Kecamatan Akabiluru meminta pengaspalan jalan dan normalisasi Batang Lampasi serta mempertanyakan keberadaan lokal jauh SMKN 1 Guguak di jorong setempat.

“Kami berharap pengaspalan jalan kabupaten yang melintasi Sawah Padang ini bisa dituntaskan. Sebab, saat ini ruas jalan itu sudah beraspal mulus dari arah Akabiluru dan juga dari arah Kecamatan Guguak, namun sekitar 300 meter di Sawah Padang tidak diaspal,” ungkap salah seorang warga Zuliani dihadapan Sekdakab Limapuluh Kota Yendri Tomas, SE, MM dan Kepala BPM Syahrial Amri, S.Sos, M.Si dalam kunjungan safari Ramadhan di Masjid Silaturahmi di Sawah Padang, kemaren.

Pengaspalan yang terputus-putus itu diakui warga sangat mengganggu kelancaran dan kenyamanan mereka berlalu-lalang. Sebab, jalan yang tidak mendapatkan pengaspalan baru tersebut sudah rusak dan berlobang-lobang.

“Kenapa ya aspalnya dibuat terputus sekitar 300 meter di jorong ini. Kami berharap pengaspalan jalan yang melintasi pemukiman kami di Sawah Padang ini dilanjutkan hingga tuntas pak,” pinta Zuliani.

Begitu pula dengan Batang lampasi, warga meminta segera mendapatkan normalisasi. Sebab, aliran sungai itu selalu runtuh dan bertambah melebar setiap kali musim hujan. Tak hanya telah merusak puluhan petak sawah penduduk, pengikisan tebing sungai juga mulai mengancam jembatan.

“Bila dibiarkan tanpa pengamanan tebing sungai, kami khawatir aliran Batang Lampasi akan terus menggerogoti areal pertanian penduduk yang mayoritas berprofesi petani, bahkan juga akan mengancam jembatan yang menjadi perlintasan Kecamatan Akabiluru dengan Kecamatan Guguak,” paparnya.

Menanggapi aspirasi itu, Yendri mengakui sudah melihat langsung aspal jalan yang terputus tersebut dan berjanji akan meneruskan masalah ini kepada Dinas PU. Begitu juga normalisasi Batang Lampasi, akan menjadi catatan penting Pemkab Limapuluh Kota karena sungai itu merupakan salahsatu sumber air bagi areal pertanian masyarakat.

“Kita belum tahu apakah pengaspalan dilanjutkan tahun ini atau tidak, sebab Dinas PU selaku SKPD terkait tidak ikut didalam tim. Kita berharap ini masuk didalam RPJM yang tengah kita siapkan,” ujar Yendri.

Sementara menanggapi pertanyaan warga tentang perkembangan SMK lokal jauh, Kepala SMKN 1 Guguak Antoni menjelaskan di sekolah itu telah dibuka tiga jurusan yang masing-masingnya alat berat, otomotif dan arsitektur. Ia optimis tamatan sekolah ini siap pakai karena prakteknya cukup banyak.

“Kami optimis tamatan SMK lokal jauh ini menjadi tenaga siap pakai karena sistim kami belajar terori dilokal selama tiga bulan dan prakteknya juga tiga bulan di Astra atau Auto 2000. Perlu diketahui juga, SMKN 1 Guguak tidak kalah dari SMK lain, bahkan kita juara umum 2 di Sumatera Barat,” yakin Antoni.

Ia menargetkan, dalam empat tahun kedepan, SMK lokal jauh ini akan bisa berdiri sendiri menjadi SMKN Akabiluru. Sebab, lokasi SMK tersebut memiliki potensi yang cukup memadai buat pengembangan sekolah itu.

Dalam kesempatan tersebut tim safari Ramadhan diwakili Syahrial Amri juga menyerahkan bantuan lima helai tikar kepada pengurus Masjid Silaturahmi.***

Editor:M. Siebert
Kategori:Pendidikan, Limapuluh Kota
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/