Suryo Agung: Sport Science Itu Penting Bagi Atlet
Penulis: Daniel Caramoy
"Kurangnya pengetahuan Sport Science membuat fisik atlet Indonesia masih jauh dari ekspektasi (harapan). Tapi, bukan berarti tak ada cabor yang sudah bagus performa fisik atletnya," kata Suryo Agung, Strength and Conditioning Satlak Prima yang menangani Voli Pantai pada acara Workshop Iptek Olahraga Satlak Prima di Hotel Atria, Serpong, Banten, Rabu (1/6).
Pada SEA Games Laos 2009, Suryo Agung yang ditangani lewat Program Atlet Andalan (PAL) yang telah berubah menjadi Prima berhasil memecahkan rekor SEA Games untuk Nomor Lari 100 M. Catatan waktu 10,17 detik yang dibuatnya sampai sekarang belum terpecahkan.
Dalam Workshop yang digelar aelama tiga hari itu, kata Suryo Agung, tiap cabor akan mendapat bekal penting untuk meningkatkan performa atletnya. Dan, dia menyebut, dari hasil tes fisik yang didapat ke depan akan dicermati di mana weakness (kelemahan)-nya. "Weakness itu yang akan dibenahi Satlak Prima bersama cabor agar target fisik setiap atlet sesuai yang diharapkan," tutur Suryo.
Dia menyebut stabilisasi tiap atlet tidak sama, tergantung standarisasi cabor. Makanya, ketahanan fisik atlet dibagi dalam 8 level di mana tiap level memiliki persentase 8. "Target Satlak Prima di Asian Games 2018 nanti setidaknya hingga Oktober 2016, fisik setiap atlet mencapai 80 persen," kata manusia tercepat se-Asia Tenggara.
Di cabang atletik menurutnya sudah bagus. Ia mencontohkan spriter putri yang ketahanan fisiknya menembus 82 persen lewat kuarter Tri Setia Utami, Dede Herwati, Elinia Nova, dan Lusiana.
"Tapi, bukan berarti mereka tanpa kekurangan. Nah, itu akan yang akan diatasi ke depannya supaya mereka melanjutkan program selanjutnya."Untuk itu, kata dia, dibutuhkan sinergi antara pemerintah (dewan pelaksana Prima), Satlak Prima maupun pengurus besar cabang olahraga. Tiga kekuatan ini diharapkan mampu bekerja sama karena demi meraih prestasi tertinggi Indonesia pada SEA.Games, Asian Games dan Olimpiade.
Sementara itu, Ketua Satlak Prima Aad Soetjipto mengatakan pengetahuan sport science memang mutlak bagi atlet Indonesia agar mampu bersaing dengan atlet dari negara lain. Dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terbukti meningkatkan performa dan prestasi olahragawan di banyak negara.
Sport science merupakan disiplin ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip sains dan teknik-teknik yang bertujuan untuk menigkatkan prestasi olahraga. Jerman, China, Korea Selatan, dan Australia adalah beberapa negara yang sudah sangat intensif menginplementasikan iptek olahraga yang canggih. Hasilnya, prestasi atlet pun terdongkrak di berbagai cabang olahraga.
"Harus diakui saat ini prestasi atlet Indonesia terus mengalami penurunan. Makanya kita harus segera bangkit termasuk menerapkan sport science," kata Ahmad Sutjipto.
"Satlak Prima menggelar Workshop Iptek Olahraga. Tujuannya, untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia pada SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018," tambahnya. ***
Kategori | : | Umum, Olahraga, Pemerintahan |