Home  /  Berita  /  Hukum

Tanpa Pandang Bulu, Satpol PP Bersihkan Trotoar

Tanpa Pandang Bulu, Satpol PP Bersihkan Trotoar
SATPOL PP lancarkan Operasi Penertiban
Rabu, 25 Mei 2016 22:43 WIB
Penulis: Bayu De Nura
PAYAKUMBUH--Nampaknya secara beransur-ansur, Satpol PP Kota Payakumbuh mulai membersihkan trotoar yang dipenuhi pedagang. Satpol PP bertekad akan membersihkan seluruh pedagang yang berjualan di trotoar tanpa pandang bulu.

“Kita acungkan jempol kepada Satpol PP Payakumbuh yang telah mulai bergerak membersihkan trotoar. Sebab, kita lihat nyaris sepanjang trotoar dijadikan tempat berdagang oleh warga, bahkan ada yang bersifat permanen. Kita lihat saja, di sepanjang jalan Soedirman Koto nan Gandang, khususnya pedagang BBM enceran (kios.Red) menjadikan trotoar sebagai tempat berjualan, “ujar salah seorang tokoh masyarakat Payakumbuh Setia Budi. SH. MH kepada koran ini di Payakumbuh, Rabu (25/5).
 
Ironisnya lagi, trotoar di bangun oleh pemerintah daerah, bahkan sudah aada yang pakai keramik, dengan mengeluarkan dana miliyan rupiah. Eh..setelah rampung dan cantik, warga malah membukanya lagi dengan alasan terlalu tinggi dan alasan lain yang tidak masuk akal.
 
“Akibatnya, hak pejalan kaki jadi termakan oleh pedagang, karena tidak bisa ditempuh lagi untuk berjalan kaki. Kami yakin, dengan adanya gebrakan Satpol PP membersihkan seluruh trotoar itu, kota Payakumbuh aman dari pejalan kaki, bersih dan indah, dengan harapan Satpol PP terus bergerak, “ujar Setia Budi.
 
Kasatpol PP Payakumbuh Fauzi Firdaus, mengatakan, operasi bersih trotoar dilancarkan Satpol PP Payakumbuh, selama tiga hari berturut, sejak Jumat hingga Minggu (22/5) kemarin. Dampaknya, wajah kota jadi bersih, trotoar di pusat kota Payakumbuh bebas dari pedagang kaki lima (PKL).
 
Sementara itu, sepanjang Minggu dinihari, sejumlah kafe dan karaoke  yang masih beroperasi di atas pukul 01.00 WIB, juga jadi incaran penertiban  petugas Satpol PP. Pemilik kafe dan karaoke, diperintahkan untuk menutup usahanya oleh petugas, di bawah komando Kasatpol PP.
 
Operasi pembersihan trotoar dari PKL itu, karena kehadiran PKL dimaksud sudah merampas hak pejalan kaki. Mereka seharusnya diberi toleransi berjualan pada malam hari, sejak pukul 11 siang, sudah mulai berjualan.
 
Kebiasaan tidak bagus itu  jika dibiarkan terus, akan membuat wajah kota jadi semrawut. PKL yang patuh, jadi ikut-ikutan berjualan, melanggar aturan main berlaku. Ironisnya, sejumlah PKL lainnya, juga ikut berjualan sampai memenuhi badan jalan, terutama di Jalan A. Yani Payakumbuh.
 
Sementara itu, dalam operasi penertiban kafe yang menyediakan hiburan musik, juga kedapatan petugas, masih beroperasi di atas  pukul 01 dinihari. Di antaranya, di kawasan Nagalau Indah, di Jalan Imam Bonjol, di kawasan jalan lingkar.
 
“Kita akan terus melancarkan penertiban terhadap PKL dan kafe atau karaoke yang melanggar ketentuan itu. Menjelang Ramadhan ini, Payakumbuh harus aman, tertib dan bersih, sehingga memberikan kenyaman kepada warga kota,” sebut Fauzi.***

Editor:M.Siebert
Kategori:Hukum, GoNews Group, Payakumbuh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/