Aneh, Plang Makam 1927 Tersisa Tulisan Arab dan Tercium Wangi Bunga Rampai, Serta Tangisan Anak Kecil

DUMAI - Plang makan tahun 1927 yang terletak di Jalan Lintas Dumai-Pakning, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau, menyimpan keanehan dan cerita misterius dikalangan masyarakat Pelintung.

Saat GoRiau.com menapakkan kaki pertama kali di makam muslimin dan muslimat tahun 1927 ini, disambut dengan ilalang dan semak belukar yang tingginya hampir 1 meter. Tulisan pada plang yang terbuat dari besi, dengan cat dasar warna putih itu pun sudah pudar dan hanya berbayang saja, serta berkarat.

Namun, tulisan arab 'kuburan muslimin muslimat' diplang makam 1927, belum pudar. Padahal tulisan lainnya sudah lagi tidak terlihat. Saat memasuki areal makam, tercium wangi bunga rampai. Sementara pohon bunga rampai tidak ditemui, hanya pepohonan kelapa sawit yang mengelilingi makam itu.

Sarwono yang sudah puluhan tahun tinggal di daerah Pelintung menceritakan kepada GoRiau.com, Minggu (8/5/2016), kalau ia sering mencari rumput pakan ternak disekitar makam dan memang sering tercium wangi bunga rampai.

"Pohon bunga rampai memang tidak ada kita temukan disekitar makam. Hanya saja, sering tercium wangi bunga rampai," ujarnya.

Dirinya kala itu pernah mencari rumput hingga hampir senja, lanjutnya, sayup-sayup terdengan suara tangisan anak kecil di makam tahun 1927. Saat itu, ia tidak berpikiran aneh, sambil mencari sumber suara dengan mendekati makam itu. Namun, semakin ia mendekati makam, suara tangisan anak kecil semakin jelas, tetapi tak ada siapa pun.

"Saya langsung menyudahi mencari rumput, mungkin suara itu (anak kecil menangis, red) merupakan peringatan. Setelah sampai di rumah, saya menceritakan kejadian ini dengan tetangga, hal yang sama pun pernah tetangga saya dengar di makam itu," tuturnya.

Makam tahun 1927 ini, memiliki sekelumit cerita misterius. Karena dahulunya, menjadi tempat pemakaman massal anak-anak yang terjangkit suatu wabah penyakit.***