Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
2
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
20 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
19 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum
Kisah Cemi, Remaja Malang

Bupati Irfendi Arbi, Lepas Cemi ke RS Jiwa Padang

Bupati Irfendi Arbi, Lepas Cemi ke RS Jiwa Padang
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi menggendong Cemi, anak berkebutuhan khusus yang mengidap gangguan kejiwaan asal Taram, Kecamatan Harau untuk dibawa ke RS AB Saanin, Padang..(Humas )
Senin, 18 April 2016 23:43 WIB
Penulis: Tri Nanda

LIMAPULUH KOTA–Namanya  Cemi. Usianya baru 17-an tahun. Tidak seperti remaja kebanyakan, lelaki asal Sipatai, Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat tersebut tumbuh dalam kemalangan. Dikurung dan diasingkan. Begitu benarlah ceritanya.

Cemi, “dikurung” tidak hanya secara fisik. Melainkan, dikurung dari adaptasi pergaulan dan keramah-tamahan lingkungan. Hidup dan besar di Kampung Suluk Taram, Cemi tidak paham arti kebersamaan. Maklum, dia lahir sebagai lelaki berkebutuhan khusus.

Orangtua Cemi, sengaja “mengurung” anaknya di dalam sebuah kamar, karena khawatir, Cemi mengamuk dan membuat gaduh di tengah masyarakat.  Kondidi Cemi ini, sudah menjadi rahasia umum di tengah masyarakat Taram. Malang, tidak banyak benar yang peduli. Jadilah Cemi hidup “sendiri”.

Mendengar ada kisah remaja malang asal Taram itu, bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi yang beberapa hari lalu juga memutuskan rantai korban pasungan di Kecamatan Luhak, langsung terperanjat. Bupati Irfendi, mendadak ke kediaman Cemi, Minggu (17/4/2016).

Sebelum ke rumah Cemi, bupati Irfendi memerintahkan Kadis Kesehatan dr Adel dan Kadis Sosnakertrans Husin Daruhan, untuk menyiapkan ambulance dan segera meluncur ke Taram. Di rumah Cemi, Irfendi menemui pihak keluarga. Terutama orangtua anak itu.

Bupati meminta kepada orangtua Cemi, untuk membawa anaknya ke RS AB Saanin di Gadut, Kota Padang. “Alhamdulillah, orangtua Cemi mengerti. Saya sempat bilang, kalau tidak kita obat, apakah Cemi dibiarkan bertahan dengan kondisinya ini?,” sebut Irfendi, tadi siang.

Irfendi tampak berkali-kali mengusap air matanya. Dia mewarning Dinas terkait, untuk tidak lagi “mendiamkan” kondisi sosial seperti yang dialami Cemi. “Saya yakin, jumlah Cemi-Cemi yang lain masih banyak. Tolong, akhiri kondisi ini. Tangani dengan benar,” tegas Irfendi.

Bupati meminta peranan masyarakat, untuk tidak lagi “diam” melihat persoalan kesenjangan sosial. “Masyarakat jangan sampai membiarkan kalau ada diantara kita ada yang butuh bantuan menyangkut penyakit kejiwaan dan cacat,” ulas Irfendi.

Irfendi Arbi mengaku, manusia mesti dimanusiakan. Apapun kondisinya. “Memanusiakan manusia, adalah kewajiban. Bukan lagi pilihan,” pungkas suami Monalisa tersebut.

Setelah bicara panjang lebar dengan keluarga Cemi, akhirnya bupati Irfendi Arbi langsung memimpin “penyelamatan” Cemi dengan cara membawa ke RS Gadut. “Nanti, setelah diobati, kita bawa Cemi untuk rehab di Bengkulu. Penangannnya harus berkelanjutan,” demikian Irfendi.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/