Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sempat Mendapat Perawatan Medis, Siswa SMPN 1 Bukittinggi Ini Akhirnya Meninggal Karena DBD

Sempat Mendapat Perawatan Medis, Siswa SMPN 1 Bukittinggi Ini Akhirnya Meninggal Karena DBD
Selasa, 02 Februari 2016 01:06 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI - Kasus korban Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bukittinggi akhirnya menelan korban, seorang siswa SMPN 1 Bukittinggi bernama Angga Maulana Putra (13) meninggal pada Senin 1 Februari 2016 sekitar pukul 14.00 WIB, setelah sempat mendapatkan perawatan medis di RSI Yarsi Ibnu Sina Bukittinggi  sejak Sabtu 30 Januari 2016.

Kepergian siswa kelas VII SMPN 1 Bukittinggi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan keluarga besar SMPN 2 terutama rekan-rekan korban.

Pantauan GoSumbar di RSI Yarsi Ibnu Sina saat korban dikabarkan meninggal,terlihat puluhan siswa SMPN 1 memadati halaman rumah sakit itu, mata mereka terlihat berkaca -kaca mendengar kepergian rekan mereka yang begitu cepat, karena pada hari Jumat, Angga masih pergi sekolah.

Kepala SMPN 1 Bukittinggi, Deswar membenarkan siswanya meninggal dunia karena penyakit DBD. Dijelaskanya, Angga sebenarnya dilaporkan sudah mengalami sakit sejak hari Rabu 27 Januari lalu. Bahkan Angga tidak masuk lagi ke sekolah pada Rabu dan Kamis.

“Sempat tidak masuk sekolah dua hari (Rabu dan Kamis,red), namun Jumat dia kembali masuk sekolah. Sabtunya kembali sakit dan Minggu dibawa berobat,” ujar Deswar.

Deswar  mendapatkan informasi dari salah seorang pihak keluarga Angga yang memberitahukannya ke sekolah.

Dilain pihak, Direktur RS Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi, Zulfa membenarkan pasien atas nama Angga Maulana Putra meninggal sekitar pukul 13.00 WIB.

Dijelaskannya, pasien tersebut masuk ke UGD pada hari Minggu siang, namun saat masuk ke Rumah Sakit, kondisi pasien sudah parah.

"Kita sudah melakukan penanganan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) diantaranya melakukan perawatan, transfusi darah dan infus. Namun karena kondisinya sudah parah saat masuk ke rumah sakit sehingga nyawanya tidak tertolong lagi dan Senin sekitar pukul 13.00 WIB pasien menghembuskan nafas terakhir  "ujarnya.

Jenazah Angga, menurut Zulfa langsung dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan di tempat tinggalnya di kawasan Jangkak, Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS).

Menurut Zulfa, selama 2015 lalu pihaknya juga telah melayani banyak penderita DBD. “namun saya lupa berapa jumlah pastinya, yang jelas banyak,” terang Zulfa.

Dengan adanya kasus ini, data penderita DBD bertambah sejak 2016, dari 13 kasus menjadi 14 dengan korban dunia 1 orang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Bukittinggi, Syofia Dasmauli,  Jumat 29 Januari 2016 mengatakan, bahwa memasuki bulan pertama tahun 2016 ini, pihaknya mendapat laporan sudah terdapat sebanyak 13 kasus.

Ditambahkan Syofia, bahwa dirinya menepis bahwa pandangan masyarakat yang selama ini menganggap foging merupakan cara yang paling tepat mengatasi DBD. menurutnya hematnya, pengasapan hanya bisa membunuh nyamuk dewasa tanpa mematikan jentik nyamuk yang sangat berpotensi menularkan kembali. Selain itu, pengasapan juga akan mengganggu pernafasan.

Dia mengimbau warga Kota Bukittinggi untuk senantiasa tanggap dan waspada. DBD yang ditularkan Aedes Aegypti bisa saja mengancam di mana-mana. Karena itu, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) salah satu antisipasi yang sangat efektif. " Istilah mencegah lebih baik dari pada mengobati, agaknya memang paling tepat menyikapi keadaan ini," ungkapnya.

Syofia juga menyebutkan, membiasakan hidup bersih dan sehat merupakan cara efektif, dalam mengatasi penyakit DBD. Kebiasaan menerapkan program 3M plus di setiap keluarga menjadi kewajiban, jika ingin terhindar dari penyakit yang merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi ini.

Almarhum Angga sebelum meninggal juga dikabarkan baru saja mendapat penghargaan sebagai finalis dalam perlombaan Buyung dan Upik kota Bukittinggi pada Jumat 29 Januari 2016 lalu.(**)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/