Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
19 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
7 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
7 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
7 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Ketebalan Kabut Asap di Padang Kian Pekat

Ketebalan Kabut Asap di Padang Kian Pekat
Kamis, 22 Oktober 2015 10:14 WIB
Penulis: .
PADANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan ketebalan kabut asap yang menyelimuti daerah itu pada Kamis (22/10) pagi kian pekat menyebabkan jarak panjang semakin terbatas.

"Jarak pandang hanya 1.200 meter di Bandara Internasional Minangkabau, ini lebih pendek dibanding kemarin," kata Analisis Cuaca BMKG Ketaping Neli Elvira saat dikonfirmasi dari Padang.

Menurut dia kabut asap berasal dari kebakaran lahan yang masih terjadi di Sumatera Selatan dan Jambi yang diembus angin hingga ke Sumbar.

Ia mengatakan pada hari ini cuaca di Sumbar diperkirakan berawan dan belum ada potensi hujan sehingga untuk kabut asap diperkirakan masih belum akan berkurang.

Sedangkan Kasi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Budi Samiaji melaporkan jarak pandang di Kota Padang hanya sekitar 700 meter hingga 1.000 meter.

"Ini merupakan kondisi paling parah yang pernah terjadi karena bau asap tercium kuat hingga ke dalam rumah," kata dia.

Ia menyampaikan berdasarkan laporan di Sumbar saat ini tidak terdeteksi ada titik panas dan kalau pun terpantau tidak banyak.

Sementara informasi kualitas udara berdasarkan pantauan Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang, dilaporkan indeks standar pencemar udara berdasarkan konsentrasi PM 10 mencapai 438 mikrogram per meter kubik atau masuk kategori berbahaya.

Berdasarkan pantauan kabut asap yang menyelimuti Kota Padang terlihat lebih pekat dibanding hari sebelumnya sehingga matahari terlihat berwarna oranye.

Di jalan raya terlihat pengendara memakai masker dan sebagian pengendara menghidupkan lampu kendaraan.

Selain pekatnya asap aroma asap menyengat kuat diluar ruangan sehingga terasa mengganggu.

Salah seorang warga Padang Uci mengatakan kabut asap hari ini paling pekat dibandingkan sebelumnya.

Ia berharap pemerintah segera menanganinya agar ini tidak berlarut-larut dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Sejumlah warga Padang juga mengeluhkan pekatnya kabut asap melalui jejaring sosial dan mengunggah foto tebalnya kabut asap.

"Di Padang kabut asap sangat pekat, baunya menyengat sampai ke dalam rumah," tulis akun Rio di jejaring sosial.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi menyampaikan kebijakan untuk meliburkan sekolah mengacu kepada rekomendasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.

Menurut dia Dinas Pendidikan telah mengimbau pihak sekolah dan orang tua agar membekali pelajar dengan masker mencegah dampak kesehatan akibat kabut asap.

"Karena kabut asap semakin tebal dianjurkan agar pelajar menggunakan masker mencegah akibat yang ditimbulkan," ujar dia. (ant)

Kategori:Padang, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/