Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ciro Alves Dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Sepakbola
23 jam yang lalu
Ciro Alves Dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
2
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
23 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
3
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
23 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
4
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
21 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
5
Dukungan BUMN Diharapkan Jadi Stimulan Sektor Swasta Dukung Olahraga Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Dukungan BUMN Diharapkan Jadi Stimulan Sektor Swasta Dukung Olahraga Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum
Nasional

Wah Gawat, PHK Besar-besaran Sudah Mulai Terjadi

Wah Gawat, PHK Besar-besaran Sudah Mulai Terjadi
Demo buruh
Jum'at, 28 Agustus 2015 08:28 WIB
Penulis: .
JAKARTA, GOSUMBAR.COM - Perlambatan ekonomi nasional mulai menimbulkan dampak buruk di kalangan pekerja. Gelombang PHK besar-besaran mulai terjadi.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, pihaknya akhir-akhir ini mulai kebanjiran laporan mengenai pemutusan hubungan kerja dari sektor buruh elektronik dan otomotif.

"Substansi laporan para buruh ke KSPI sama, yakni telah terjadi gelombang PHK besar-besaran. Bedanya terletak pada cara perusahaan mem-PHK buruhnya," kata Said Iqbal di Jakarta, Kamis (27/8).

Iqbal menambahkan, PHK para buruh tersebut memiliki dasar yang sama. Yakni, karena lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia membeberkan, sebanyak 13 perusahaan level padat karya sudah merumahkan karyawannya hingga Rabu (26/8) lalu.

Di antaranya ialah perusahaan yang ada di Semarang, Demak, Purwakarta, Cikarang dan Bogor.
"Polanya, sebelum lebaran perusahaan memutus hubungan kerja karyawan kontrakan dengan cara tidak diperpanjang. Beda dengan kondisi normal, habis lebaran buruh kontrakan dipekerjakan kembali. Ini sudah dua bulan lebaran berlangsung, tapi belum dipanggil juga. Artinya sudah terjadi PHK permanen," tambah Iqbal.

Dia mengungkapkan, lapangan kerja sektor padat modal juga sudah menerapkan PHK. Terutama di sektor produksi sasis mobil dan sepeda motor.

"Laporan yang kami terima, mereka sebelum lebaran juga sudah melakukan upaya-upaya menghapus jam lembur, 5 hari kerja jadi 3 hari seminggu, bahkan sudah ada yang dirumahkan,” tegas Iqbal.***

Sumber:jpnn.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/