Home  /  Berita  /  Umum
Mengenang dr Achmad Mochtar (Bagian 4)

Ini Misteri Ilmuwan Sumatera Barat dr Achmad Mochtar di Pemakaman Belanda

Ini Misteri Ilmuwan Sumatera Barat dr Achmad Mochtar di Pemakaman Belanda
Foto: AN Uyung Pramudiarja
Senin, 31 Agustus 2015 23:57 WIB
Penulis: .
JAKARTA, GOSUMBAR.COM - Ternyata, Prof Sangkot Marzuki dan Prof J Kevin Baird tak cuma menguak fakta kematian dr Achmad Mochtar. Mereka juga mencari makamnya.

Berdasarkan catatan salah seorang petugas militer Jepang, Prof Achmad Mochtar dieksekusi pada tanggal 3 Juli 1945. Ia lalu dikuburkan secara massal bersama dokter lain yang tewas di dalam tahanan, dan sejak saat itu tidak seorang pun tahu di mana letak makamnya.

Menurut Sangkot dan Baird, seorang asisten Achmad Mochtar yaitu Ali Hanafiah, sebenarnya telah menemukan makam tersebut pada akhir tahun 1976. Ia menuliskan dalam sebuah memoar pada tahun 1977, namun catatan tersebut hanya diketahui oleh keluarganya sendiri.

Informasi mengenai makam tersebut justru ditemukan oleh Sangkot dan Kevin dalam arsip milik Institut Dokumentasi Perang yang ada di Amsterdam. Setelah mendapatkan info, pada 10 Juni 2010 keduanya mendatangi makam Ereveld, sebuah pemakaman Belanda di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Pada lokasi yang ditunjukkan oleh Institut Dokumentasi Perang, nama Mochtar ternyata tidak ditemukan. Baru setelah dicek satu persatu, Sangkot dan Kevin menemukan nama Mochtar di lokasi lain di dalam pemakaman tersebut.

''Ternyata sumber dari Amsterdam itu juga tidak akurat. Oleh karena itu saya yakin, selain Ali Hanafiah pada tahun 1966, belum ada seorang pun yang menemukan makam ini. Kalau ada, tentunya data itu sudah dikoreksi,'' ungkap Sangkot dalam acara renungan di makam Ereveld, Ancol, yang dilansir detikHealth edisi Sabtu, 3 Juli 2010. 

Tidak hanya menemukan lokasi makam, Sangkot dan Kevin juga berhasil mengumpulkan beberapa keturunan Prof Achmad Mochtar. Dua cucu perempuan Mochtar, yakni Moniq dan Jolanda yang tinggal di Belanda akhirnya hadir dalam acara renungan yang baru pertama digelar di makam tersebut.

Anggota keluarga akhirnya bisa lega makam sang kakek bisa ditemukan. Profesor Sangkot Marzuki didampingi dua cucu dari Profesor Achmad Mochtar yakni Moniq Mochtar dan Jolanda Mochtar (foto: Uyung)

detikcom mencoba mengunjungi kembali makam dr Achmad Mochtar itu pada Rabu (26/8/2015) lalu. Pintu gerbang makam Ereveld ini terletak di tepi pantai Ancol, tepatnya sebelah kiri pintu masuk Bike Beach Carnaval Ancol.

Seorang penjaga makam kehormatan Belanda ini menghampiri detikcom dan menunjukkan di mana makam dr Achmad Mochtar berada. Makam-makam itu ditutupi rumput-rumput hijau bak permadani, tak ada tonjolan tanah. Hanya tampak tonjolan-tonjolan papan nisan putih.

Prof Dr A Mochtar, tertulis di bagian papan putih, paling bawah, bersama dengan 10 nama lainnya. Di bagian atas tertulis "VERZAMELGRAF ANTJOL".

Posisi makam Profesor Achmad Mochtar baru diketahui Juni 2010, setelah ilmuwan Eijkman Profesor Sangkot Marzuki dan J Kevin Baird melakukan penelusuran. Posisi makam yang benar ternyata terletak di sisi kanan tengah kompleks pemakaman. Sebelumnya, sumber di Amsterdam menyebutkan di pojok kiri depan tetapi setelah dilacak tidak ada.

Tahun 2015, 70 tahun setelah kematian dr Achmad Mochtar, buku "War Crimes in Japan-Occupied Indonesia: A Case of Murder by Medicine" terbit, meluruskan fakta sejarahnya. ***

Sumber:detik.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/