Home  /  Berita  /  Politik

Pengamat Politik Unand, Damsar: Tinggi Rendahnya Partisipasi Pemilih Tergantung Kepentingan Masyarakat

Pengamat Politik Unand, Damsar: Tinggi Rendahnya Partisipasi Pemilih Tergantung Kepentingan Masyarakat
Pengamat poliitk Universitas Andalas, Damsar
Rabu, 18 November 2015 18:31 WIB
Penulis: Agip M Noerman
PADANG - Pengamat poliitk Universitas Andalas, Damsar menilai tinggi rendahnya partisipasi pemilih pada pilkada serentak 9 Desember mendatang tergantung kepentingan. Kalau kepentingan masyarakat tinggi maka jumlah partisipasi pemilih juga akan tinggi. Hal sebaliknya juga terjadi jika kepentingan masyarakat rendah.

"Dari setiap pilkada ke pilkada lain, terjadi penurunan partisipasi pemilih. Fakta ini menjadi dasar analisa bahwa partisipasi pemilih tergantung tinggi atau tidaknya kepentingan masyarakat," kata mantan Ketua Kopertis Wilayah X ini ketika dihubungi, Rabu (18/11).

Lebih lanjut Damsar menjelaskan, adanya regulasi pembatasan alat peraga kampanye (APK) turut mempengaruhi jumlah partisipasi warga. Sebab, dengan informasi yang terbatas tentu pengetahuan yang ditangkap masyarakat juga terbatas. Damsar mencontohkan, hingga dua pekan menjelang pencoblosan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui siapa nama calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung nanti. "Ini salah satu dampak negatif dari pembatasan APK. Masyarakat minim mendapatkan informasi yang bisa berimbas pada partisipasi pemilih," jelasnya.

Sisi lain, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara mengakui sosialisasi yang dilakukan masih belum maksimal. Dengan berkoordinasi dengan aparat pemerintahan terendah yaitu kelurahan, sosialisasi KPU berlangsung door to door. Dengan pola ini, KPU Sumbar optimis target 70 persen partisipasi pemilih akan tercapai.

Menyikapi hal ini, Damsar mengatakan, mengharapkan KPU saja untuk sosialisasi tidak akan maksimal. Meningkatkan partisipasi, katanya, tidak hanya tanggungjawab dari penyelenggara semata, melainkan juga tanggungjawab para tim sukses. Bagaimana para tim sukses dapat menunjukan pada masyarakat, kalau pasangan yang diusung akan dapat memberikan sesuatu yang diharapkan dimasa mendatang.

Tim harus mampu memberikan pemahaman bahwa calon layak untuk dipilih. Argumentasi yang disampaikan para tim akan membantu membawa masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Menurunnya partisipasi pemilih menunjukan lemahnya serangkain kegiatan yang dilakukan tim untuk mempengaruhi masyarakat. "Argumentasi tim sukses akan mampu membawa masyarakat ke TPS," jelasnya.

Damsar tidak sepakat dengan asumsi yang menyebut kebebasan menggunakan alat peraga akan memicu praktik korupsi tersistem. (agb)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/