Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
7 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
2
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
6 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
3
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
7 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
4
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
6 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
5
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Umum
6 jam yang lalu
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
6
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
6 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Padang Jadi Tuan Rumah CSS, Iswanto Kwara: Itu Tidak Penting

Padang Jadi Tuan Rumah CSS, Iswanto Kwara: Itu Tidak Penting
Iswanto
Rabu, 18 November 2015 20:04 WIB
Penulis: Agip M Noerman
PADANG - Langkah Pemko Padang menjadi tuan rumah City Sanitation Summit (CSS) ke-XV mendapat sorotan dari sejumlah anggota DPRD Padang. Sebagian legislator menyarankan Pemko lebih serius pada target pencapaian layanan sanitasi dan air minum. Bahkan, anggota Komisi III Iswanto Kwara menganggap iven ini tidak penting dan hanya menghabiskan anggaran saja.

Menurut politisi PDIP ini, Pemko seharusnya menuntaskan layanan sanitasi karena masih banyak permukiman kumuh yang ditemui di Kota Padang. Dicontohkan Iswanto, salah satu pemukiman kumuh dapat kita temui di kota lama atau di bantaran Muara.

"Ngapain menggelar acara seperti itu. Fokus saja pada perbaikan permukiman kumuh. Saya rasa perbaikan permukiman kumuh adalah hal yang realistis dikerjakan Pemko," tegas Iswanto yang dihubungi Rabu (18/11).

Diakui Iswanto, membenahi perkampungan kumuh memang tidak mudah. Namun, katanya, dalam mengatasi persoalan ini Pemko harus punya skala prioritas. Setiap tahun, katanya, dilakukan perbaikan pada satu atau dua kawasan, dan perkampungan kumuh yang sudah diperbaiki akan dijadikan perbandingan. Pola seperti ini akan didukung pemerintah pusat.

Sepertinya penuntasan masalah sanitasi tidak bisa diselesaikan sesegra mungkin oleh Pemko. Bahkan, Wakil Ketua Komisi III DPRD Padang Helmi Moesim pernah mengatakan sanitasi di Padang jelek. Selain itu, masih banyak ditemui lokasi perkampungan kumuh di Padang.

"Melihat fakta yang ada, Pemko harus menuntaskan persoalan sanitasi ini. Tidak perlu menunggu hingga 2019 sesuai target RPJMN," timpal Helmi.

Helmi mengingatkan untuk pelayanan dasar air minum dibutuhkan ketersediaan anggaran. Nah, katanya, jika ketersedian anggaran di APBD tidak cukup maka Pemko harus mampu menyerap anggaran APBN.

"Di sinilah kita lihat apakah SKPD cakap dalam menarik anggaran pusat. Kalau SKPD-nya tidak cakap maka walikota perlu melakukan evaluasi," politisi Golkar ini mengakhiri. Kota Padang direncanakan akan menjadi tuan rumah CSS 18-20 November 2015, sekaligus menggelar Rakernas AKKOPSI yang ke VII. (agb)

Kategori:Padang, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/