Meski Cuaca Tak Bersahabat, Penyandang Disabilitas di Bukittinggi Ini Tetap Bersemangat Ikuti Gerak Jalan

BUKITTINGGI, GOSUMBAR.COM - Semangat ratusan peserta gerak jalan sehat dalam rangka menyambut Hari Disabilitas Internasional di LPP RRI Bukittinggi, Minggu (22/11/2015) patut diacungkan jempol.

Pasalnya, walaupun mengalami keterbatasan secara fisik, namun mereka tak patah arang, padahal cuaca saat itu tengah hujan gerimis.

Peserta ini dibagi kedalam 13 kelompok, yang masing-masingnya diawasi dua orang panitia yang difungsikan untuk memberikan keamanan selama peserta berjalan kaki di jalan raya, disamping pengamanan lainnya dari satu unit mobil Patwal dari Satuan Lalu Lintas Polres Bukittinggi.

Start gerak jalan sehat ini dilepas oleh Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi Syofia Dasmauli, yang pada kesempatan ini menggantikan Penjabat Walikota Bukittinggi Abdul Gafar, karena pada saat bersamaan Penjabat Walikota mengikuti rapat bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Padang.

Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi Syofia Dasmauli mengatakan, Pemerintah Kota Bukittinggi melaui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menyatakan komitemennya membantu para penyandang disabilitas, dengan menunjuk sejumlah sekolah menjadi pilot project pendidikan inklusi, sehingga para difabel ini dapat melanjutkan pendidikan seperti anak normal biasanya.

“Kaum difabel sangat membutuhkan perhatian terutama dari orang tua, mengingat mereka memiliki kekurangan  dari  manusia normal, disamping itu banyak juga sebagian dari mereka yang memiliki kemampuan lebih dari  berbagai bidang seperti seni dan musik yang patut untuk dikembangkan, maka dari itu Pemko Bukittinggi siap menyalurkan minat dan bakat mereka,” tukasnya.

Sementara itu Ketua Pelaksana gerak jalan sehat memperingati Hari Disabilitas Internasional RRI Bukittinggi, Adrayoza mengatakan, penyandang difabel yang mengikuti gerak jalan sehat ini pada umumnya ditemani orang tua nya, dan tampak semangat mereka menelusuri rute yang ditetapkan panitia, mulai dari halaman RRI Bukittinggi menuju Simpang Aur lalu belok ke arah Tarok dan belok lagi mengarah ke Tangah Jua, tembus ke perempatan lampu merah Aur Atas dan kembali ke RRI Bukittinggi.

“Pemilihan rute ini sengaja tidak jauh, mengingat cuaca yang kurang mendukung, dan para penyandang difabel memiliki keterbatasan fisik, maka dari itu panitia tidak ingin menanggung resiko memaksakan mereka berjalan dengan rute yang cukup panjang,” ujarnya.

Dikatakan juga oleh Adrayoza, para penyandang disabilitas yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari berbagai penyandang disabilitas atau yang memiliki keterbatasan diri, seperti penyandang autis (kelainan perkembangan sistem saraf), tuna grahita (keterbelakangan mental dan intelektual), tuna rungu (gangguan pendengaran), tuna netra (gangguan penglihatan), serta peyandang lainnya.

Kepala Stasiun RRI Bukittinggi Samirwan memaparkan, gerak jalan sehat menyambut Hari Disabilitas Internasional ini dilepas secara serentak oleh Direktur Utama LPP RRI Rosarita Niken Widiastuti didampingi Mentri Sosial Khofifah Indar Parawansadi di RRI Jakarta, serta serentak terlaksana pada 91 stasiun RRI se Indonesia.

“Gerak jalan ini mulai dilaksanakan RRI sejak tahun 2011 lalu, dan itu merupakan wujud RRI peduli pada penyandang disabilitas, sehingga mereka merasa terayomi, tidak termajinalkan atau dikucilkan di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Khusus di  RRI Bukittinggi sambung Samirwan, peserta gerak jalan sehat ini berasal dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC), Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), serta dari yayasan anak cacat lainnya.
“Kegiatan jalan santai disabilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat umum terhadap penyandang disabilitas, serta agar masyarakat umum ikut bersinergi dalam kehidupan sehari-hari, serta ikut berpartisipasi dalam memperhatikan nasib mereka,” pungkasnya.(**)