Home  /  Berita  /  Pemerintahan
HUT Kemerdekaan ke-70 RI di Payakumbuh

Pawai Jadi Hiburan Warga Luhak Limopuluah

Pawai Jadi Hiburan Warga Luhak Limopuluah
Rombongan pawai alegoris melewati Jalan A. Yani di pusat Kota Payakumbuh, Selasa.
Selasa, 18 Agustus 2015 22:01 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
PAYAKUMBUH, GOSUMBAR.COM - Pawai ternyata menjadi hiburan tersendiri bagi warga kota Payakumbuh dan Luhak Limopuluah, Sumatera Barat. Hal ini terlihat dari meriahnya pawai yang digelar Pemko Payakumbuh dalam rangka peringatan kemerdekaan ke-70 RI, Selasa (18/8/2015).

Pawai yang dikelola Dinas Pendidikan bersama Kantor Kementerian Agama Payakumbuh itu, merupakan media hiburan yang dinanti warga Luhak Limopuluah, dalam rangkaian HUT Kemerdekaan RI ke-70.

Jika tahun lalu pawai ini sempat diguyur hujan, namun tahun ini cuaca sangat cerah berawan. Ribuan pelajar, sejak SD hingga SLTA swasta dan negeri, antusias terlibat dalam iven dimaksud. Semangat pelajar tampak tinggi melakoni pawai yang panjangnya mencapai 5 Km itu. Publik pun sangat terhibur menyaksikan barisan pawai yang mengangkat thema perjalanan sejarah Indonesia ini.

Tingginya semangat warga menyaksikan pawai itu, membuat pusat kota Payakumbuh berubah jadi lautan manusia. Di sepanjang jalan utama yang dilewati barisan pawai, padat dengan massa yang berjubel. Mereka datang dari berbagai penjuru kota dan desa. Pawai ini merupakan puncak kemeriahan HUT RI ke-70 di Kota Batiah.

Pawai tersebut dimulai sejak pukul 11.00 WIB. Bergerak dari GOR Kubu Gadang menuju panggung kehormatan di depan Kantor Pos Jalan Sudirman Payakumbuh. Melewati Jalan Rky. Rasuna Said menuju Simpang Labuh Basilang, Jalan A Yani menuju Simpang Tugu Adipura, sepanjang lebih kurang 5 Km.

Di panggung kehormatan, Walikota Riza Falepi, Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam, Kapolresta AKBP Yuliani, SH, Kepala Kantor Kementerian Agama Asra Faber dan Ketua TP-PKK Ny. Henny Riza Falepi serta sejumlah pejabat kota lainnya, memberikan aplus dan apresiasi terhadap sekolah yang melakukan display di depan panggung kehoramatan. ''Kita senang, seluruh sekolah terlibat aktif dengan pawai ini, menggambarkan semangat kemerdekaan yang sudah melekat disanubari pelajar dan kalangan guru,'' kata walikota.

Pawai pembangunan dan elegoris ini, dibagi dalam 108 kelompok barisan. Barisan pawai cukup panjang, yang paling depan sudah sampai di garis finis, sementara rombongan lainnya masih banyak yang belum dilepas di GOR Kubu Gadang. Meski pakaian sebagian peserta pawai basah bermandikan keringat, tapi semangat mereka tak luntur menjalani pawai. Sementara itu, barisan pawai pasukan penggerak bendera pusaka (Paskibraka) asuhan pelatih ketua Serma Aidal, juga ikut berpawai dan menjadi tontonan menarik bagi publik.

Barisan pawai menceritakan sejarah perjuangan bangsa, mulai era penjajahan kolonial Belanda dan Jepang, kemudian usaha menegakan dan mempertahankan kemerdekaan. Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, juga diceritakan era Orla, Orba dan Reformasi sekarang ini serta era kelabu saat terjadinya G-30S/PKI. Tak kalah heboh dan semarak, barisan drumband beberapa sekolah cukup memberi tontotan dan atraksi yang membuat warga senang, meski pakaian kuyup di badan.

Menurut Walikota Payakumbuh Riza Falepi, ide cerita pawai tentang perjalanan panjang sejarah bangsa ini, diharapkan mampu menambah wawasan warga kota, untuk mengetahui sejarah Indonesia, guna diaplikasikan dalam bentuk partisipasi aktif terhadap pembangunan Payakumbuh ke depan.

Peran serta masyarakat dalam gerak pembangunan tidak bakal muncul, jika mereka tidak mengetahui sejarah bangsa ini. Karena itu, momentum pawai ini, diharapkan, menambah semangat perjuangan dan rela berkorban warga kota kian meningkat, untuk mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai pembangunan. ''Kita tak ingin, kehadiran warga menyaksikan pawai hanya sekedar melihat karnaval yang tanpa makna,'' ungkapnya. (mds)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/