Ziarah ke Makam Kiai Bisri Mustofa, Anies Baswedan Bertekad Lanjutkan Perjuangan Para Tokoh NU

REMBANG – Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan memulai rangkaian kegiatannya di Rembang, Jawa Tengah. Salah satunya melakukan ziarah ke makam salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, KH Bisri Mustofa.

Kiai Bisri, yang juga merupakan kakek dari Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, adalah sosok yang dihormati di Rembang. KH Bisri Mustofa dikenal sebagai orator ulung dan tokoh yang mahir dalam berpidato.

Dalam langkah awalnya di Rembang, Anies Baswedan menyiratkan keinginan untuk melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan oleh para tokoh sebelumnya.

"Kita berharap bisa meneruskan apa yang mereka perjuangkan," kata Anies Baswedan, yang diusung oleh Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senin (25/12/2023).

Tidak hanya berziarah ke makam Kiai Bisri, Anies juga melangkah ke makam Adipati Tedja Kusuma dan Sayyid Abdurrahman di Lasem.

Melalui langkah ini, Anies berusaha meresapi sejarah ulama yang turut menentukan arah perjalanan Nahdlatul Ulama (NU) di abad ke-20.

"Jadi inilah sebabnya kita ziarah ke sini untuk menghormati dan mengambil hikmah," ungkap Anies, yang juga menyoroti pentingnya memahami peran ulama dalam membentuk sejarah bangsa.

Dalam ziarahnya, Anies Baswedan menyiratkan komitmen kuatnya untuk melanjutkan perjuangan yang telah diukir oleh para tokoh terdahulu.

Pilihan untuk berziarah ke makam-makam ulama bukanlah sekadar tradisi, tetapi simbolisasi dari tekad Anies untuk terus menggali inspirasi dari akar sejarah.

Anies yang berpasangan dengan Cawapres Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menjadikan ziarah ke makam-makam ulama sebagai bagian integral dari perjalanan kampanyenya.

Langkah ini mencerminkan upaya mereka untuk tetap terkoneksi dengan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang menjadi identitas masyarakat Indonesia.

Dalam setiap langkahnya, Anies Baswedan merangkai jejak perjalanan politiknya dengan sejarah dan kearifan lokal.

Ziarah ke makam-makam ulama tidak hanya menjadi seremonial semata, melainkan titik awal untuk menggali inspirasi dan energi dari akar budaya bangsa.

Dengan langkah tegasnya, Anies memperlihatkan bahwa perjalanan politiknya terpaut erat dengan jejak langkah ulama, mengukuhkan tekad untuk melanjutkan perjuangan dengan penuh kehormatan dan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa bagi bangsa dan agama. ***