Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
4
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
5
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
6
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
18 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Kunjungi Shelter KDEI di Taiwan, Kepala BP2MI Temui 8 Orang PMI Terkendala

Kunjungi Shelter KDEI di Taiwan, Kepala BP2MI Temui 8 Orang PMI Terkendala
Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat kunjungan ke Taiwan. (Dok.BP2MI)
Senin, 25 September 2023 18:26 WIB
Penulis: Azhari Nasution
KAOHSIUNG - Hari pertama kunjungan Kerja Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Taiwan, Kepala BP2MI beserta jajarannya langsung mengunjungi Shelter KDEI yang berada di Kota Kaohsiung, Provinsi Taipei.

Didampingi Wakil Kepala KDEI, Zulmartinof, rombongan BP2MI langsung bertemu dengan delapan PMI yang sedang berada di shelter karena berbagai macam hal kendala. Empat orang ABK, 3 orang bekerja sebagai PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga) dan 1 orang lagi bekera di pabrik.

Salah satunya yaitu Sulfiani (28), PMI asal Bima yang keluar kerja karena dipekerjakan tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja. Awalnya Sulfiani diminta untuk menjadi Asisten Rumah Tangga, namun kemudian dirinya malah diminta untuk berjualan di pasar oleh pemberi kerjanya.

Merespon hal itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani langsung menghubungi pihak PT yang memberangkatkan PMI tersebut agar segera mengupayakan pekerjaan baru untuk Sulfiani. “Jadi Saya minta Bapak mengupayakan para PMI seperti ini (Sulfiani) mendapat pekerjaan kembali. Tentunya yang sesuai Perjanjian Kerja,” kata Benny kepada salah satu pemilik PT yang berada di daerah Bekasi.

Coba bayangkan, lanjut Benny, kalau mereka adalah keluarga kita atau anak kita. Sudah pamit dari rumah berharap sukses, ternyata ada masalah. Ini sekarang di shelter, masih untung kalau di shelter ada negara yang menanggung makan, minum, dan keselamatannya.

Selain itu, Benny juga masih menemukan adanya kasus overcharging yang dilakukan oleh agency, yang dialami oleh para PMI yang berada di shelter. Benny meminta pihak perusahaan di Indonesia untuk melapor ke KDEI agar dapat ditindaklanjuti dan mencari agency lain untuk bekerja sama.

Wakil Kepala KDEI, Zulmartinof, berharap para PMI yang berada di shelter segera mendapat pekerjaan lagi. “Kami berharap mereka (para PMI) disini (shelter) tidak lama, dan kita akan upayakan penyelesaian secepat mungkin agar mereka dapat kembali bekerja,” pungkasnya.

Setelah berbincang dengan para PMI, Kepala BP2MI menyempatkan untuk mengecek ruangan yang berada di lantai atas shelter dan memastikan para PMI diberikan fasilitas dan pelayanan yang layak.

Turut mendampingi Kepala BP2MI, Agustinus Gatot Hermawan, Deputi Bidang Pelindungan Kawasan Asia Afrika, Sri Andayani, Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Indra Hardiansyah, Kepala Biro Keuangan dan Umum, Suwedi, Inspektur BP2MI dan Wawan Fahrudin, Staf Khusus Kepala BP2MI. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/