Presiden Jokowi Ajak Pengusaha Dukung Hilirisasi demi Capai Indonesia Maju 2045
Presiden Jokowi meyakini, dengan berhasilnya hilirisasi di berbagai sektor industri seperti mineral, perkebunan, pertanian, dan perikanan, Indonesia akan mampu mencapai kemajuan signifikan. "Perhitungan World Bank, McKinsey, IMF, OECD menunjukkan pada tahun 2040 hingga 2045, kita bisa melangkah maju jika hilirisasi ini berhasil," tutur Presiden.
Hilirisasi, menurut Kepala Negara, telah memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. Ia mencontohkan peningkatan lapangan kerja di Sulawesi Tengah (Sulteng). "Jumlah tenaga kerja di sektor pengolahan nikel di Sulteng meningkat dari 1.800 menjadi 71.500 setelah hilirisasi," jelasnya.
Presiden Jokowi juga menyoroti peningkatan pendapatan negara yang signifikan akibat hilirisasi. "Pada tahun 2014 hingga 2015, pendapatan dari ekspor bahan mentah hanya sekitar Rp31 triliun. Namun setelah hilirisasi, pendapatan tersebut melonjak menjadi Rp510 triliun," ungkapnya.
Kepala Negara juga mengemukakan bahwa hilirisasi membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang kemudian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. "Di Maluku Utara, pertumbuhan ekonomi meningkat dari rata-rata 5,7% menjadi 23% setelah hilirisasi. Bayangkan jika semua provinsi mengalami pertumbuhan seperti itu, pertumbuhan ekonomi nasional kita akan sangat tinggi," imbuhnya.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa program hilirisasi bukan hanya berfokus pada industri mineral, tetapi juga sektor lain. Dia mengajak para pengusaha, termasuk Apindo, dan bank untuk mendukung program ini. "Semua produk yang masih dikirim dalam bentuk mentah harus mulai diubah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Bank juga harus mulai memikirkan pembiayaan hilirisasi di berbagai sektor," pungkas Presiden. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Kategori | : | Nasional |