Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
2
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
4 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
4 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
4 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
3 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Olahraga

Bawa Olahraga Indonesia ke Pentas Dunia, Okto Harus Perkuat Kesekjenan dan 9 Personil Komisi

Bawa Olahraga Indonesia ke Pentas Dunia, Okto Harus Perkuat Kesekjenan dan 9 Personil Komisi
Raja Sapta Oktohari dan Ismail Ning bersama Anggota Komite Eksekutif NOC Indonesia, (NOC Indonesia)
Minggu, 02 Juli 2023 19:42 WIB
Penulis: Azhari Nasution
KONGRES Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) sudah tuntas digelar di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Jumat (30/6/2023). Raja Sapta Oktohari dan H Masagoes Ismail Ning secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum NOC Indonesia periode 2023-2027.

Ibaratkan sebuat pesawat, NOC Indonesia memiliki pilot dan co pilot yang smart dan mumpuni serta teruji. Tidak ada yang perlu diragukan memang jika pasangan ideal ini memiliki target membawa olah0raga Indonesia ke pentas dunia.

Okto, panggilan karibnya, yang merupakan pengusaha memulai karir sebagai promotor tinju profesional hingga memimpin Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) telah menunjukkan loyalitasnya terhadap kepentingan olahraga Indonesia. Begitu juga dengan Ismail Ning yang juga pengusaha dan sukses mengelola beberapa perusahaan ikut mendampinginya Okto sebagai Komite Eksekutif NOC Indonesia periode 2019-2023.

Di periode pertama tersebut, Okto telah menuntaskan tugas-tugas berat yang tidak pernah dialami Ketua KOI sebelumnya. Dari mulai menuntaskan tugas dari Presiden Jokowi dalam melepaskan belenggu sanksi dari Badan Anti Doping Dunia (WADA) hingga sukses menjalin kerja sama dengan NOC negara lain serta menempatkan dan mendorong pengurus federasi nasoonal (NF) berada dalam jajaran Federasi Internasional (FI). Bahkan, Okto yang piawai dalam diplomasi mampu meningkatkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia salah satunya dengan hadirnya ANOC World Beach Games 2023 Bali.

Di periode kedua ini, OKto dan Ismail Ning memang banyak dihadapkan dengan pekerjaan rumah terutama dalam menaikkan positioning Indonesia di mata dunia. Peningkatan prestasi tak hanya dari sisi atlet tetapi juga harus diiringi dengan peningkatan level pelatih dan wasit. Begitu juga dengan menempatkan perwakilan di organisasi olahraga regional, kontinental dan dunia.

Banyaknya PR tersebut tidak mungkin diselesaikan Okto dan Ismail Ning. Keduanya butuh support dari 10 Anggota Komite Eksekutif yang terpilih. Bukannya meragukan kemampuan KE yang sebagian belum teruji tersebut. Namun, hilangnya dua anggota KE terdahulu Teuku Arlan Perkasa Lukman dan Rafiq Radinal yang cukup piawai dalam diplomasi itu pasti akan mempengaruhi irama kerja yang telah dibangun Okto pada periode pertama dengan mengedepankan program diplomasi,

Ibaratkan pilot dan co pilot yang sudah teruji tersebut tidak bisa mendaratkan pesawat dengan mulus ke landasan internasional karena sebagian awak kabinnya yang belum teruji tersebut tidak mampu mengaplikasikan perintah yang diberikan sehingga menganggu kenyamanan penumpang.

Tidak ada salahnya jika Okto dan Ismail Ning mengantisipasi hal tersebut dengan memperkuat personil Kesekjenan dan personil 9 Komisi (Komisi Sport and Law, Komisi Sport Development, Komisi Sport Medical, Komisi Finance and Budgeting, Komisi Sport For All, Komisi Olympic Culture and Edication,Komisi Woman in Sport, Komisi Athlete, dan Komisi Sport and Environment) untuk melancarkan program terdahulu.

Paling tidak, keberadaan Sekjen dan Timnya dan personil 9 Komisi yang punya kemampuan itu bisa membantu tugas KE dalam mensupport target Okto dan Ismail Ning sehingga kepentingan NF bisa terakomodir. Begitu juga program-program Komite Olimpiade Internasional (IOC), ANOC, Dewan Olimpiade Asia (OCA), dan SEAGAF yang membangun olahraga Indonesia bisa terlaksana.

Hal lain yang membuat Okto memang pantas meneruskan kepamimpinannya juga bisa terlihat dengan terobosannya untuk mencari alternatif mengatasi kendala dana dalam meningkatkan prestasi olahraga Indonesia mengingat alokasi pendanaan olahraga yang masih jauh dari ideal, yakni kurang dari 0,1 persen dari alokasi APBN. Terobosan menggandeng sektor swasta dan mengusahakan adanya dana CSR dari BUMN lewat Menteri BUMN Erick Thohir itu patut didukung.

Terkait penetapan persyaratan menjadi anggota KE NOC Indonesia harus 10 tahun terlibat di induk organisasi itu cukup bagus. Hanya saja perlu diseleksi lebih ketat rekam jejak calon KE. Sebagai pelengkap, calon KE menunjukkan hasil Test TOFL (Test of English as a Foreign Language) /IELTS (International English Language Testing System) karena NOC Indonesia itu berhubungan dengan dunia internasional.

Penulis : Azhari Nasution, Wartawan Senior dan Redpel Gonews.co Group. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/