Kemenpora Gandeng 36 Perguruan Tinggi untuk Kembangkan Kewirausahaan Pemuda

JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggandeng 36 Perguruan Tinggi untuk mengembangkan Kewirausahaan Pemuda. Hal itu disampaikan Asisten Deputi (Asdep) Kewirausahaan Pemuda, Hendro Wicaksono di kampus Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957 di Graha Kosgoro, Jl. Moch Kahfi II No.33, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jum'at (19/5/2023).

"Pertama mohon maaf karena ada kegiatan bersamaan menyambut para Pahlawan Olahraga SEA Games, Mas Menpora dan Pak Deputi tidak bisa hadir di tempat yang luar biasa ini. Kuliah Umum ini merupakan kuliah perdana setelah kick off oleh Mas Menpora dan penandatanganan MoU dengan 36 Perguruan Tinggi," kata Hendro.

Lebih lanjut, acara yang mengambil tema bertemakan "Membangun Wiramuda di Era Digital Ekosistem Kewirausahaan" ini merupakan bagian dari program prioritas Kemenpora dibidang kepemudaan, dengan tujuan utama menjadikan jiwa enterpreneur menjadi pemikiran baru para mahasiswa.

"Ini adalah upaya sungguh-sungguh dari Kemenpora yang didukung penuh oleh Mas Menteri, untuk mendidik dan mendukung mahasiswa untuk berwirausaha," ucapnya.

Apalagi tidak lama lagi bonus demografi akan hadir di Indonesia, perlu strategi tersendiri untuk banyak membuat peluang bagi generasi muda milineal mengatasi berbagai persoalan khususnya dunia kerja.

"Kita akan memasuki bonus demografi dimana 60-70 juta penduduk Indonesia berusia muda, oleh karenanya peluang wirausaha diharapkan menjadi solusi. Diharapkan pula dapat menyusul Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), setidaknya di ASEAN," tambahnya.

Terakhir, dikatakan sebagai sebuah semangat, jika ingin ekonomi kuat, atau sebuah nilai kekayaan hanya dapat diraih melalui jalur wirausaha.

"Jadilah wirausaha sukses, karena untuk menjadi miliuner hanya bisa diraih dengan menjadi pengusaha, bukan dari pegawai," tutupnya menyemangati.

Hadir pada acara tersebut, Rektor IBI-Kosgoro 1957 Haswan Yunaz dan pejabat Rektorat. Kuliah umum digelar secara hybrid, dan diikuti 200 peserta mahasiswa secara langsung, dan lebih dari 100 secara online, termasuk dari perwakilan 35 kampus lainnya. ***