Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sistem Pembayaran BPIH Mengalami Masalah, Kemenag Tegur Bank Syariah Indonesia

Sistem Pembayaran BPIH Mengalami Masalah, Kemenag Tegur Bank Syariah Indonesia
Karyawan bagian pelayanan nasabah menunjukan buku tabungan dan kartu ATM BSI (Bank Syariah Mandiri) di kantor cabang BSI di Jalan S Hasanudin No 57, Jakarta Selatan, Rabu 3 Februari 2021. (BeritaSatu)
Rabu, 10 Mei 2023 23:40 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan sistem pada Senin dan Selasa (8-9/5/2023), yang menyebabkan hampir seluruh layanan perbankannya termasuk pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tidak dapat dilakukan.

Masalah ini terjadi pada saat proses perpanjangan masa pelunasan BPIH 2023, yang seharusnya ditutup pada 5 Mei lalu, tetapi diperpanjang hingga 12 Mei karena masih banyak kuota yang tersisa.

Kementerian Agama (Kemenag) meradang dengan sistem perbankan di BSI tersebut. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab mengatakan bahwa gangguan sistem di BSI tersebut sangat mengganggu proses pelunasan biaya haji yang tinggal satu pekan lagi.

Saiful mengatakan dengan adanya gangguan tersebut, calon jemaah haji (CJH) yang mendaftar lewat BSI tidak bisa melakukan pelunasan. "(BSI) Sudah saya tegur lewat telepon," kata dia kemarin.

Usai ditegur, pihak BSI berjanji sistem akan berjalan normal pada Selasa (9/5/2023). Saiful berharap janji dari BSI tersebut dapat ditepati, sehingga jemaah dapat melunasi kembali biaya haji.

Menurut data Kemenag, terdapat 161.479 orang calon jemaah haji yang mendaftar lewat BSI. Dari jumlah tersebut, sebanyak 142.392 orang sudah melunasi biaya haji, sehingga masih tersisa 19.987 orang calon jemaah haji (11,82%) yang belum melunasi.

Bank dengan jemaah haji terbanyak berikutnya adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI) dengan jumlah 15.175 CJH dan masih terdapat 2.487 orang yang belum melunasi biaya haji.

Sebaliknya, bank dengan jumlah jemaah paling sedikit adalah Bank DKI Syariah dengan jumlah 283 jemaah (tersisa 55 orang). Berikutnya adalah Bank CIMB Niaga sebanyak 389 jemaah (tersisa 107 orang) dan Bank Jateng Syariah dengan jumlah 525 orang (tersisa 45 orang).

Sementara itu Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo memohon maaf atas kendala dan ketidaknyamanan yang dialami nasabah dalam mengakses layanan perbankan. Sehubungan dengan berlangsungnya proses pemeliharaan (maintenance) sistem BSI. Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk peningkatan layanan. "Kami memastikan dana nasabah tetap aman," ucapnya.

Meski demikian, dia mengklaim layanan perbankan BSI sudah pulih secara bertahap. Nasabah dapat bertransaksi kembali di kantor cabang maupun jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri Host to Host Payment, dan Visa. Layanan transaksi antar bank tersebut telah dapat digunakan seluruh nasabah pada pukul 09.00 WIB.

"Sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi. Kami senantiasa akan memantau perkembangan secara berkelanjutan,” imbuhnya.

Gunawan mengimbau kepada seluruh nasabah untuk terus waspada dan berhati-hati terhadap segala bentuk modus penipuan. Termasuk tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan BSI. Jangan memberikan PIN, OTP, maupun password kepada siapapun. Termasuk pegawai BSI. "Jaga selalu kerahasiaan data perbankan Anda,” ujarnya.

Apabila ada hal yang membutuhkan informasi yang lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi BSI Call 14040. Perseroan berkomitmen untuk terus memulihkan layanan perbankan secepatnya. Sehingga nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dengan nyaman dan aman.

“BSI berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, dan tentunya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan nasabah kepada Bank Syariah Indonesia,” tandasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/