Home  /  Berita  /  Nasional

DPR Dorong Negara Percanggih Keamanan Digital

DPR Dorong Negara Percanggih Keamanan Digital
Anggota Fraksi Golkar DPR RI Nurul Arifin dalam suatu kesempatan rapat di Gedung DPR RI, Jakarta. (foto: ist./dpr)
Rabu, 14 September 2022 16:22 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin dalam keterangan persnya yang dibaca Rabu (13/9/2022), mengungkapkan, Komisi I DPR RI mendorong pemerintah meningkatkan sistem keamanan digital Negara menyusul terjadinya sejumlah kebocoran data rahasia.

"Saya mendorong agar kementerian dan lembaga terkait bersinergi untuk mengusut kebocoran data ini, dan selanjutnya menjaga dengan sistem keamanan digital yang lebih canggih lagi. Kita berharap sistem peralatan yang lebih canggih dapat menangkal hacker," kata Nurul sebagaimana dikutip GoSumbar.com, Rabu (15/9/2022).

Baca Juga: DPR Ingatkan Taspen Hati-Hati Berinvestasi 

Baca Juga: DPR Pantau Anggaran BRIN, 2023 Tembus Rp6,3 Triliun 

Nurul juga mendorong Pemerintah semakin memperbanyak sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi atau IT. Tentunya, ahli teknologi yang memiliki kemampuan mumpuni untuk dapat menghalau hacker maupun kejahatan siber lainnya. "Paling tidak, ada open recruitment SDM yang terlatih atau skillful (mahir) di setiap kementerian dan lembaga. Apakah Programmer, IT Support, Security Engineer dan sebagainya," imbau Nurul.

Ditambahkan politisi Partai Golkar itu, SDM yang baik menjadi daya dukung bagi pemerintah dalam meningkatkan keamanan digital di lingkungan kementerian dan lembaga. Nurul meyakini SDM yang ada saat ini sudah cukup bagus, namun tidak ada salahnya untuk melakukan peningkatan. "Dan Indonesia tidak kekurangan anak-anak hebat di bidang IT. Kita lihat sendiri bagaimana anak-anak muda kita banyak memperoleh prestasi dalam beragam event teknologi internasional," tutur Nurul.

Baca Juga: 'Demam' Bjorka, Bawaslu Diminta Antisipasi & Jaga Keamanan Data Pemilu 2024 

Baca Juga: Pembuat Undang-Undang: Belum Tentu Semua yang di Komisi I Paham Teknis Perlindungan Data Pribadi 

Legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat I itu menilai, pemerintah dapat memperkuat sistem keamanan digital dengan merekrut SDM terlatih dari para penggiat IT yang memiliki idealisme dan kemampuan yang tinggi. "Sehingga keterampilan mereka dapat diarahkan sebagai kontribusi kepada Negara," ujar Nurul.

Terkait dugaan kebocoran data, Presiden Joko Widodo membentuk tim darurat yang beranggotakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN). Kemudian, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri yang akan bergabung dalam tim untuk menjaga tata kelola data di Indonesia. "Kami mengapresiasi Bapak Presiden atas tanggapan seriusnya dalam perkara ini," sebut Nurul.

Baca Juga: KPU Bantah Datanya Bocor 

Baca Juga: Golkar Siap Sambut Cellica 

Komisi I DPR RI berharap pemerintah segera mengatasi berbagai persoalan kebocoran data dan serangan siber. Nurul mengingatkan, serangan-serangan siber kini semakin masif. "Serangan terhadap keamanan jaringan di lndonesia, bukan hanya kementerian dan lembaga Negara saja tapi juga serangan kepada badan usaha yang semakin tinggi. Oleh karenanya, perlu ada upaya strategis dalam menghadapi berbagai ancaman keamanan di ranah digital, utamanya terkait data pribadi," imbuh Nurul.

Nurul pun menyatakan DPR terus berkomitmen menciptakan ranah digital yang sehat bagi masyarakat. Apalagi, Indonesia memiliki big data luar biasa yang merupakan aset strategis di dalam bisnis digital. "Maka dari itu, DPR berupaya mempercepat adanya payung hukum yang dapat melindungi informasi dan data pribadi lewat Rancangan Undang-undang Pelindungan Data Pribadi (RUU PDP)," jelasnya.

Baca Juga: Politisi Golkar: Plat Nomor Anggota DPR bukan Ekslusivitas 

Baca Juga: Legislator Golkar Kritik Mahatir soal Klaim Kepri 

Komisi I DPR bersama perwakilan Pemerintah telah menyepakati membawa RUU PDP ke pembicaraan tingkat II di Rapat Paripurna DPR untuk kemudian disahkan sebagai undang-undang. RUU PDP sudah sangat mendesak dan penting untuk memberikan kesetaraan hak dalam perlindungan data di tingkat internasional. "RUU PDP akan menjadi bentuk kehadiran Negara untuk melindungi hak warga negara Indonesia di dunia digital, bahkan di lingkup global. Khususnya terkait data pribadi masyarakat."

Sebelumnya, banyak terjadi kebocoran data dan serangan siber terhadap kementerian/lembaga yang dilakukan oleh hacker atau peretas. Seperti diketahui, terjadi peretasan data milik sejumlah kementerian/lembaga. Kemudian, ada pula kebocoran data registrasi SIM Card, 105 juta data pemilih, hingga surat untuk presiden yang disebut termasuk koleksi dokumen-dokuken dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang berlabel rahasia. Data informasi pribadi sejumlah tokoh pun ikut dibocorkan hacker.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/