Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
21 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
20 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
21 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
17 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
6
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
20 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pasaman Barat

Pupuk Mahal, Harga Sawit ''Tercekik'', Aliansi Mahasiswa Pasbar Gelar Unjuk Rasa

Pupuk Mahal, Harga Sawit Tercekik, Aliansi Mahasiswa Pasbar Gelar Unjuk Rasa
Aliansi mahasiswa Pasaman Barat melakukan aksi unjuk rasa ke kantor bupati dan DPRD terkait masalah harga kelapa sawit dan pupuk, Jumat. (antara/altas maulana)
Jum'at, 20 Mei 2022 14:15 WIB
SIMPANG EMPAT - Tingginya harga pupuk sudah membuat petani sawit pusing, dan kini, karena larangan ekspor CPO, harga sawit ikut ''tercekik'' karena dan anjlok ke harga terendah. Menyuarakan aspirasi petani, Aliansi mahasiswa Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melakukan aksi unjuk rasa ke kantor bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Jumat (20/5/2022).

Koordinator umum aksi Aliansi Mahasiswa Pasaman Barat Ferdian Pratama mengatakan Pemkab Pasaman Barat dan DPRD harus bersikap tegas terhadap pabrik kelapa sawit yang menurunkan harga Tandan Buah Segar (TBS) secara sepihak.

Adapun tuntutan yang disampaikan adalah mengecam tindakan pabrik kelapa sawit yang memanfaatkan isu tentang larangan ekspor sehingga memutuskan harga TBS secara sepihak.

Kemudian Pemkab Pasaman Barat dan DPRD harus bersikap tegas terhadap turunnya harga sawit terhadap perusahaan yang ada di Pasaman Barat, turunkan harga pupuk yang saat ini melonjak naik, percepat pemilihan walinagari atau kepala desa yang saat ini masih banyak yang pejabat sementara dan mengevaluasi atau mencopot kepala dinas perkebunan dan pertanian.

Mahasiswa lainnya Eko Prayoga menekankan agar Pemkab Pasaman Barat dan DPRD dapat memperjuangkan masyarakat pekebun sawit.

"Perjuangkanlah masyarakat. Harga TBS anjlok, harga minyak goreng mahal dan pupuk mahal dan langka. Kami masyarakat ingin persoalan ini dapat menjadi perhatian," tegasnya.

Mahasiswa memberikan waktu tujuh hari kepada Pemkab Pasaman Barat untuk menyelesaikan tuntutan yang mereka sampaikan.

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi sangat menyambut baik aksi yang dilakukan mahasiswa karena merupakan masukan dan introspeksi bagi pemerintah.

Terkait persoalan harga sawit, katanya pihaknya telah menyurati pabrik kelapa sawit yang ada.

"Kami sudah bertindak dengan menyurati perusahaan. Jika memang ada permainan dan tidak sesuai aturan maka perusahaan akan kami tegur dan berikan sanksi sesuai aturan," tegasnya.

Kemudian masalah pupuk yang mahal dan langka pihaknya akan segera turun ke kios-kios pupuk dan apa masalahnya.

Terkait persoalan pemilihan wali nagari, Pemkab Pasaman Barat telah membuat anggaran untuk pemilihan tahun ini. Kemudian mengenai pendefenitifan nagari baru masih menunggu tanda tangan Menteri Dalam Negeri.

"Persoalan mencopot kepala dinas akan kita evaluasi. Jika memang lalai dan tidak peduli kepada tugas dan fungsinya maka akan kita berhentikan," sebutnya.

Pihaknya meminta waktu 15 hari untuk menjawab dan memastikan semua tuntutan mahasiswa yang ada. Usai melakukan aksi di depan kantor bupati mahasiswa menuju DPRD dengan pengawasan pihak kepolisian, TNI dan Satpol PP.

Mereka disambut pimpinan DPRD dan anggota. Saat bersamaan semua perusahaan kelapa sawit sedang mengikuti rapat bersama anggota DPRD terkait permasalahan harga TBS.

Untuk itu, aksi mahasiswa akan dilanjutkan usai sholat Jumat sambil menunggu hasil keputusan hasil pertemuan DPRD dengan pihak perusahaan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sumbar.antaranews.com
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Sumatera Barat, Pasaman Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/