Home  /  Berita  /  Politik

Mahfud Muncul, Analis: Sulit Pegang Omongan Presiden

Mahfud Muncul, Analis: Sulit Pegang Omongan Presiden
Presiden Jokowi dalam suatu kesempatan di istana. (gambar: tangkapan layar video ist.)
Senin, 07 Maret 2022 17:27 WIB
JAKARTA - Analis politik dari Universitas Paramadina, Septa Dinata menyatakan kepada wartawan, Senin (7/3/2022), bahwa sulit untuk percaya bahwa Presiden Jokowi akan menolak penundaan Pemilu/perpanjangan masa jabatan/penambahan periode jabatan presiden. Meskipun, Menko Polhukam Mahfud MD telah menyampaikan pernyataan resmi.

"Omongan presiden itu nggak bisa jadi pegangan apakah sebenarnya beliau mau atau tidak," kata Septa kepada GoSumbar.com.

Wacana penundaan Pemilu sendiri muncul dari usulan Ketum PKB Muhaimin Iskandar usai menerima masukan kalangan ekonomi. Menyusul, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) juga menyatakan wacana serupa. Menurut Septa, wacana ini adalah operasi orang-orang di bawah Jokowi. Septa merujuk pada investigasi CNN Indonesia yang turut menyebut nama Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan.

"Nggak mungkin Pak Luhut berani bertindak tanpa ada lampu hijau dari Pak Jokowi, nggak mungkin," terang Septa.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) dikabarkan sempat bertemu dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, khusus untuk membicarakan usulan penundaan Pemilu dan Pilpres 2024. PAN diminta untuk mendukung dan harus disampaikan ke publik.

Dalam pernyataannya kepada CNN Indonesia, Zulhas menyatakan bahwa percakapannya dengan Luhut merupakan "komunikasi biasa."

Sementara Menko Mahfud dalam pernyataan virtualnya, Senin, menegaskan, "Di tubuh pemerintah sendiri tidak pernah ada pembahasan tentang penundaan Pemilu maupun penambahan masa jabatan presiden/wakil presiden baik untuk menjadi tiga periode maupun untuk memperpanjang 1 atau 2 tahun.".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/