Home  /  Berita  /  Umum

Indra: Peringatan HUT DPR Bangkitkan Semangat Juang Rakyat dari Pandemi

Indra: Peringatan HUT DPR Bangkitkan Semangat Juang Rakyat dari Pandemi
Sekjen DPR RI, Indra Iskandar di ruang kerjanya. (foto: dok. gonews.co/dzulfiqar)
Kamis, 12 Agustus 2021 20:42 WIB
JAKARTA - DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) akan genap berusia 76 Tahun dalam beberapa waktu mendatang. Berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dan ancaman varian Delta yang ganas, Kesetjenan DPR RI berencana memperingati hari lahir lembaga wakil rakyat dengan Prokes ketat.

Dengan tetap mengedepankan khidmat dan euforia (rasa bahagia jasmani dan rohani), peringatan HUT DPR RI ke-76 rencananya akan digelar tanpa acara-acara yang cenderung semarak.

"Di tengah situasi epidemi Covid-19 saat ini tentu kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan mobilitas orang kan kita kurangi dan kita hindari dulu supaya tidak menimbulkan keramaian," kata Sekjen DPR RI, Indra Iskandar kepada wartawan, Kamis (12/8/2021).

"Kita tentu patut bersyukur karena pada tahun sebelumnya kita masih mengadakan berbagai acara seperti standup komedi, panjat pinang, naik sepeda bersama, jalan pagi bersama, ya berbagai acara yang menguatkan kebersamaan," tutur Indra menambahkan.

GoNews Lomba standup comedy di DPR. (
Lomba standup comedy di DPR. (foto: dok. ist./telusur)

Saat ini, kata Indra, pihaknya tengah mempersiapkan peringatan HUT DPR RI yang akan digelar pada Senin terakhir di Agustus 2021. DPR RI sebenarnya berulang tahun pada 29 Agustus 2021 namun karena bertepatan dengan hari Minggu, maka peringatan akan digeser ke tanggal 30 Agustus 2021, Senin.

"Akan ada paripurna khusus berkaitan dengan HUT DPR RI, seperti tahun sebelumnya. Di situ kinerja selama setahun itu dilaporkan oleh Ketua DPR RI," kata Indra.

Indra berharap, meski tak lagi bisa menggelar acara-acara fisik yang semarak, rakyat Indonesia bisa tetap khidmat memperingati hari lahir lembaga parlemen. Lembaga yang menjadi wadah wakil rakyat dan memperjuangkan aspirasi dalam iklim demokrasi.

Indra menjelaskan, peringatan HUT DPR RI di Senayan pada tahun ini akan menjadi cermin teladan dari DPR RI kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa beradaptasi dengan dampak pandemi harus dilakukan agar Indonesia sebagai sebuah negara bisa terus berdaya.

"Adaptasi menjadi keharusan bagi kita semua di setiap lini kehidupan. Meski harus merentang jarak fisik, setiap upaya kemajuan harus terus berjalan di tengah ujian ini. Begitu juga bagi seluruh rakyat, hendaknya pandemi tidak jadi penghalang dalam menunaikan setiap kewajiban dengan ikhlas. Keikhlasan akan mengadirkan kebahagiaan di dalam hati kita dan menguatkan energi positif untuk terus produktif," kata Indra.

DPR RI, kata Indra, mengoptimalkan Parlemen Modern sebagai wujud DPR yang adaptif terhadap perubahan zaman, tak terkecuali menjawab tuntutan dari dampak pandemi. Tranformasi DPR dalam menyesuaikan kelembagaannya dengan dinamika terkini dari masa ke masa merupakan upaya secara bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia untuk membangun demokrasi berkeadaban yang berlandaskan Pancasila.

Mantan aktivis Forum Demokrasi era mendiang Gus Dur itu berpesan, "Bersama rakyat Indonesia DPR RI akan semakin matang menjadi lembaga perwakilan rakyat yang modern; parlemen yang terbuka, representatif, dan menjamin kemudahan akses rakyat,".

"Peringatan HUT DPR RI kali ini harus menjadi pembangkit semangat juang untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang semakin kuat," pungkas Indra.

Sejarah DPR RI

GoNews Gedung DPR RI. (foto: dok. dpr
Gedung DPR RI. (foto: dok. dpr ri)

Secara garis besar, sejarah terbentuknya DPR RI dapat dibagi menjadi tiga periode yakni; Volksraad, Masa perjuangan Kemerdekaan, KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat).

Pada masa penjajahan Belanda, terdapat lembaga semacam parlemen bentukan Penjajah Belanda yang dinamakan Volksraad. Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda mengakhiri masa penjajahan selama 350 tahun di Indonesia. Pergantian penjajahan dari Belanda kepada Jepang mengakibatkan keberadaan Volksraad secara otomatis tidak diakui lagi, dan bangsa Indonesia memasuki masa perjuangan Kemerdekaan.

Sejarah DPR RI dimulai sejak dibentuknya KNIP oleh presiden pada tanggal 29 Agustus 1945 (12 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia) di Gedung Kesenian, Pasar Baru Jakarta. Tanggal peresmian KNIP (29 Agustus 1945) dijadikan sebagai tanggal dan hari lahir DPR RI. Dalam masa awal ini KNIP telah mengadakan sidang di Kota Solo pada tahun 1946, di Malang pada tahun 1947, dan Yogyakarta tahun 1949.

Baru pada tahun 1965, tepatnya 8 Maret melalui Surat Keputusan Presiden RI Nomor 48/1965 gedung DPR RI didirikan. Berawal dari gagasan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno untuk menyelenggarakan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces). 

Arsitektur gedung merupakan hasil rancangan karya Soejoedi Wirjoatmodjo, Dpl.Ing. yang ditetapkan dan disahkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 22 Februari 1965. 

Pembangunan sempat terhambat karena adanya peristiwa G 30 S PKI dan dilanjutkan kembali berdasarkan Surat Keputusan Presidium Kabinet Ampera Nomor 79/U/Kep/11/1966 tanggal 9 Nopember 1966 yang peruntukannya diubah menjadi Gedung MPR/DPR RI.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Nasional, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/