Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
2 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
2 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
2 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Saleh Daulay Minta Masyarakat Waspada terhadap Penipuan dan Bisnis Plasma Konvalesen

Saleh Daulay Minta Masyarakat Waspada terhadap Penipuan dan Bisnis Plasma Konvalesen
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 30 Juli 2021 15:33 WIB

JAKARTA - Komisi IX DPR RI menyesalkan adanya laporan penipuan hingga bisnis donor plasma darah konvalesen atau metode terapi pengobatan Covid-19 melalui donor darah dari penyintas ke penderita.

"Ini tentu sangat mengecewakan dan ini adalah perbuatan yang tercela," ujar anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, Jumat (30/7).

Saleh mengimbau kepada masyarakat yang keluarganya membutuhkan plasma konvalesen untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi adanya donor. "Jadi masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam menerima informasi terkait dengan berbagai hal dalam konteks penanganan Covid-19 di Indonesia, salah satu diantaranya berhati-hati dalam menerima informasi terkait dengan donor konvalesen," jelasnya.

Bagi Ketua Fraksi PAN ini, munculnya laporan penipuan dan bisnis plasma konvalesen harus menjadi pelajaran penting untuk penanganan pandemi Covid-19 ke depannya.

"Apalagi sudah ada kejadian di mana ada orang yang menawarkan diri menjadi donor lalu minta sejumlah uang tetapi pada saat jam yang ditentukan, yang bersangkutan tidak hadir," pungkasnya.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur (Jatim), Edi Purwinarto menyebut ada pihak yang menjadikan metode donor konvalesen ini sebagai ajang bisnis hingga penipuan.

Kabar tersebut, ia ketahui saat menerima pesan WhatsApp berisi brosur penawaran plasma konvalesen dengan mencantumkan harga. Tarif yang dipatok pun terbilang sangat fantastis. "Saya juga membaca ada tawaran Rp 20 juta per kantong PK (plasma konvalesen), ditawari brosur," ujarnya.

Sementara soal penipuan, ia mengetahui hal itu melalui cerita korban di media sosial yang mengeluh ditipu pelaku. Ia sudah membayar, namun ternyata pendonor tak datang.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/