Home  /  Berita  /  Peristiwa

Kritik Satpol PP Gowa, Muhammadiyah: Hentikan Arogansi Kekuasaan

Kritik Satpol PP Gowa, Muhammadiyah: Hentikan Arogansi Kekuasaan
Ibu hamil pemilik kafe yang jadi korban pemukulan oknum Satpol PP pingsan saat melapor ke Polisi. (Foto: Istimewa)
Kamis, 15 Juli 2021 16:28 WIB

JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengkritik langkah arogansi yang dilakukan petugas Satpol PP Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Petugas itu memukul sepasang suami-istri pemilik warung kopi pada Rabu (14/7) malam.

"Kami sangat menyayangkan tindakan oknum aparat yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat. Model-model arogansi kekuasaan harus dihentikan," kata Abdul, Kamis (15/7).

Abdul meminta seharusnya aparat melakukan pendekatan persuasif-humanis ketika melakukan penertiban dalam rangka PPKM Darurat. Bukan sebaliknya melakukan tindakan yang sifatnya justru prosedural-militeristik yang potensial merugikan masyarakat. "Jika terbukti bersalah, oknum aparat tersebut dapat diberikan sanksi," kata dia.

Lebih lanjut, Abdul mengatakan sudah sepatutnya aparat keamanan memahami kondisi dan kesulitan yang dialami oleh masyarakat di tengah pandemi saat ini.

Di samping harus berusaha dan bekerja, ia menilai masyarakat juga harus mematuhi aturan yang berlaku. "Pandemi Covid-19 masalah kita bersama yang perlu diatasi dan diselesaikan bersama-sama," ujarnya.

Video viral di media sosial menayangkan seorang personel Satpol PP Kabupaten Gowa memukul sepasang suami-istri pemilik warung kopi. Dalam penertiban tersebut, oknum Satpol PP memukul perempuan yang diduga tengah hamil.

Peristiwa itu terjadi ketika personel Satpol PP tengah melakukan patroli PPKM Darurat yang diberlakukan di Kabupaten Gowa untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Pemilik warung kopi yang tengah hamil itu mengalami kontraksi usai diduga dipukul anggota Satpol PP Kabupaten Gowa.

"Klien kami dilarikan ke rumah sakit semalam setelah kejadian itu, korban hamil delapan bulan dan air ketubannya pecah," kata kuasa hukum korban, Ashari Setiawan kepada CNNIndonesia.com.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Gowa, Arifuddin Saeni menyebut korban dugaan penganiayaan oleh oknum Satpol PP tidak hamil. "Dia mengaku hamil, tapi hasil tes planologi, dia tidak hamil," kata Arifuddin.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Hukum, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/