Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
11 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Bahaya! Data KTP dan Foto Selfie Dijual di Medsos, Bisa Disalahgunakan untuk Pinjol

Bahaya! Data KTP dan Foto Selfie Dijual di Medsos, Bisa Disalahgunakan untuk Pinjol
KTP dan foto selfie yang dijual di media sosial. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 26 Juni 2021 05:00 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Polri menindaklanjuti informasi terkait dengan jual beli data KTP dan foto selfie (swafoto) yang viral di Twitter.

"Iya, dilakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono, dilansir Antara, Jumat (25/6/2021).

Penjualan data KTP dan foto selfie milik orang lain di Twitter tersebut telah membuat resah warganet dan masyarakat umum.

Informasi ini disebarkan oleh akun Twitter recehvasi dengan narasi: "Data dan fotomu bisa dijual oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Waspadalah."

Dalam unggahan itu, ada banyak foto warga yang selfie sambil memegang foto KTP dan ada juga yang hanya foto KTP saja. Belum diketahui siapa pemilik KTP tersebut.

Narasi dalam unggahan tersebut tertulis: "Ready KTP selfie HD minat PM aja bahan masih fresh."

Belakangan ini, kasus kebocoran data memang kian marak terjadi. Mulai dari kebocoran data peserta BPJS Kesehatan, dan juga kebocoran data disdukcapil di tiga daerah seperti Bogor dan Sukabumi.

Bareskrim Polri juga telah menggeledah kantor BPJS Kesehatan di Jakarta Pusat (Jakpus) selama 3 hari berturut-turut.

Polri menduga telah terjadi kebocoran 279 juta data peserta BPJS Kesehatan yang diperjualbelikan di sebuah situs bernama Raid Forum.

"Telah dilakukan penggeledahan pada tanggal 8, 9, dan 10 Juni 2021 di kantor BPJS Kesehatan terhadap server BPJS Kesehatan di Jakarta Pusat," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan melalui pesan singkat, Jumat (25/6/2021).

Bareskrim juga melihat langsung database BPJS Kesehatan. Ramadhan mengatakan tim Forensik Siber Bareskrim melakukannya di hari ketiga penggeledahan.

"Pada tanggal 10 Juni 2021, tim Forensik Siber Bareskrim telah melihat secara langsung database BPJS Kesehatan," tuturnya.

Selain itu, kata Ramadhan, Polri menyita dua laptop dari kantor tersebut. Penyitaan dilakukan demi keperluan analisa serta pemeriksaan forensik.

"Telah dilakukan penyitaan dan saat ini masih dilakukan analisa dan pemeriksaan forensik terhadap 2 laptop yang digunakan," ujar Ramadhan.

Ramadhan mengatakan polisi telah memeriksa 14 saksi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hingga vendor BPJS Kesehatan dalam kasus ini. Namun, dia belum menjelaskan apa saja hasil pemeriksaan mereka.

"Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi (1 saksi pelapor Polri, 5 BPJS, 3 BSSN, dan 5 vendor)," ucapnya.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri bersama instansi terkait lainnya terus mengusut dugaan kebocoran data 279 juta warga negara Indonesia (WNI) peserta BPJS Kesehatan. Polri mengklaim pelaku kebocoran itu sudah mulai teridentifikasi.

"Lalu juga telah memeriksa secara online cryptocurrency yang diduga itu milik pelaku. Untuk sementara penyidik telah menemukan profil milik pelaku yang ada di dalam Raid Forum itu," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan di kantornya, Selasa (15/6).

Rusdi mengatakan penyidik mulai menelaah profil pelaku. Hanya, Rusdi belum bisa memastikan apakah pelaku berada di dalam atau luar negeri.

"Profilnya, penyidik sudah membaca itu. Tinggal didalami oleh penyidik. Ke depan ada perkembangannya. Tentunya sudah mengarah profil ke pelaku. Nanti dipastikan (pelaku di luar atau dalam negeri)," katanya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/