Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
2 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
2 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
1 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

PKS: Syahganda Nainggolan Ditangkap, Langkah Awal Busukkan KAMI

PKS: Syahganda Nainggolan Ditangkap, Langkah Awal Busukkan KAMI
Politisi PKS, Nasir Djamil. (Istimewa)
Selasa, 13 Oktober 2020 14:15 WIB
JAKARTA - Syahganda Nainggolan ditangkap tim penyidik Bareskrim Mabes Polri lantaran diduga melakukan pelanggaran Undang Undang ITE.

Penangkapan Syahganda ini dikenal sebagai underbouw dari Gatot Nurmantyo.

Politisi PKS Muhammad Nasir Djamil menyampaikan adanya anggapan Syahganda merupakan underbouw dari Gatot Nurmantyo hanya sebatas spekulasi.

“Spekulasi di publik pasti begitu. Publik berpikir apakah menangkap dan menahan SN, merupakan langkah awal untuk membusukkan KAMI? semua orang, termasuk saya mungkin bisa berspekulasi seperti itu juga,” ujar Nasir, Selasa (13/10).

Legislator asal Aceh ini justru mempertanyakan penangkapan Syahganda Nainggolan yang kritis terhadap negara itu merupakan pembunuhan karakter penguasa atau tidak.

“Pertanyaannya apakah kritikan SN di media sosial membahayakan negara dan menghancurkan karakter penguasa? Justru para pengkritik harus diberi ruang dan kanal agar ada komunikasi dua arah yang saling memahami,” tegasnya.

“Kalau demokrasi dipertentangkan dengan peraturan perundangan yang ruwet,” tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/