Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
24 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
2
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
22 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
3
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
4
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
22 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
5
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
21 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
6
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

TPS Keliling Riskan Kecurangan, DPR Minta Pemerintah Kaji Ulang

TPS Keliling Riskan Kecurangan, DPR Minta Pemerintah Kaji Ulang
Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin (kedua kanan) saat menerima kunjungan Duta Besaslr Perancis, beberapa waktu lalu. (Foto: Ist.)
Jum'at, 25 September 2020 20:27 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin, meminta Pemerintah untuk mengkaji ulang wacana pemungutan suara secara keliling. Model ini, akan membutuhkan banyak biaya dan resiko kecurangan yang tinggi.

Secara geografis, kata Aziz kepada wartawan, Jumat (25/9/2020), bagaimana TPS keliling bisa dilakukan efektif di wilayah Indonesia Timur dan Indonesia Tengah seperti Papua dan NTT, NTB dan Sulawesi

"Tentu memiliki wilayah kepulauan dan pegunungan, pastinya jalur yang ditempuh cukup sulit dan memakan waktu berhari hari," Kata Aziz.

Politisi muda Partai Golkar itu menilai, TPS ataupun pemungutan suara keliling tentunya akan memakan biaya yang cukup besar dan rentan akan terjadinya kecurangan.

"Bagaimana kita dapat mengawasi secara pemilihan secara keliling. Hal ini sangat memungkinkan terjadinya kecurangan nantinya," tegasnya.

Lain dari itu, demi menjamin suara pemilih bisa terjaring optimal di masa pandemi yang ketat akan penerapan protokol kesehatan, Aziz berpendapat, agar waktu pemungutan suara dapat diperpanjang sampai jam 17.00 waktu setempat.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/