Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
19 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
2
Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
18 jam yang lalu
Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
3
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Ratusan Ton Ikan di Danau Maninjau Mendadak Mati, Diduga karena Tubo Belerang

Ratusan Ton Ikan di Danau Maninjau Mendadak Mati, Diduga karena Tubo Belerang
Ikan-ikan yang mati di Danau Maninjau. (foto: istimewa/covesia.com)
Rabu, 05 Februari 2020 22:33 WIB
MANINJAU- Ratusan ton ikan di Danau Maninjau milik petani Keramba Jaring Apung (KJA) di Jorong Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (5/2/2020) mati mendadak. Hal itu dipicu karena naiknya tubo belerang dari dasar ke permukaan danau.
 

Dikutip dari Covesia.com, Camat Tanjung Raya, Handria Asmi mengatakan, matinya ikan-ikan tersebut sudah terjadi sejak 3 hari, terakhir namun puncak terbanyaknya hari Rabu ini.

"Dari kemarin memang sudah ada ikan yang mati dalam jumlah besar, namun hari ini lebih banyak lagi. Jika dijumlahkan sudah ratusan ton," ujarnya saat di konfirmasi Covesia.com, Rabu (5/4/2020).

Untuk lokasi kematian ikan terbanyak terjadi di Nagari Duo Koto. Juga tidak tertutup kemungkinan akan terjadi di nagari-nagari lain di selingkaran Danau Maninjau.

"Tubo belerang ini naik dari permukaan dipicu angin kencang dari arah Timur ke arah Barat. Masyarakat di Danau Maninjau biasa menyebutnya dengan angin darek, angin ini menghembus permukaan danau sehingga riak air danau menjadi kuat dan menggoyang lumpur yang mengendap," terangnya.

Terkait hal tersebut, pihaknya mengimbau kepada para petani untuk segera memanen atau memindahkan ikan-ikan ke kolam, hal itu untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah ikan yang mati.

"Kita sudah bekerjasama dengan pemerintah nagari dan instansi terkait, saat ini masih melakukan pendataan sembari memberikan himbauan kepada masyarakat," tutupnya. (han/don)

Editor:arie rh
Sumber:covesia.com
Kategori:Agam, Sumatera Barat, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/