Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
23 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
21 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
4
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
5
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
21 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
6
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
20 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bang Jalih Pitoeng: People Power tak Perlu Terjadi jika Pemilu Berlangsung Jujur dan Adil

Bang Jalih Pitoeng: People Power tak Perlu Terjadi jika Pemilu Berlangsung Jujur dan Adil
Senin, 13 Mei 2019 01:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Politisi partai Berkarya, Bang Jalih Pitoeng menilai, people power tidak perlu jadi momok politik jika helatan Pemilu 2019 berlangsung bersih tanpa kecurangan agar legitimasi Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih tak disoal.

"Karena bagaimana mungkin kita bisa melahirkan pemimpin yang baik, amanah dan jujur serta pro rakyat, jika proses pemilu ini dilakukan dengan cara-cara yang curang dan tidak bermartabat" kata Bang Jalih Pitoeng kepada GoNews.co, Minggu (12/05/2019).

Jalih mengaku yakin, bahwa Prabowo-Sandi adalah pemenang Pilpres 2019, setidaknya berdasarkan 5 pendekatan.

Pertama, suara perolehan Prabowo-Hatta pada pilpres 2014 masih cenderung utuh. Kecuali suara Golkar yang saat ini pindah koalisi ke kubu 01. "Namun begitu tidak semua simpatisan Golkar memilih Jokowi. Terutama yang patuh terhada perintah ulama,".

Kedua, kegagalan Jokowi menyelesaikan berbagai persoalan bangsa di bawah kepemimpinannya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi juga menjadi alasan rakyat memilih 02. "Belum lagi penegakan hukum yang terkesan hanya setengah hati. Ini terjadi di rezim Jokowi,".

Ketiga, peristiwa historis aksi super damai 212 di bawah komando Habib Rizieq Shihab (HRS) dan para ulama yang terbilang heroik dan fenomenal, hingga lahirnya Ijtima Ulama menjadi bukti bahwa, "dukungan masyarakat khususnya umat islam sebagian besar berada di 02,".

Keempat, peran emak-emak yang secara sporadis dengan genggap gempita menyambut pemilu 2019 dengan bergabung ke ratusan bahkan ribuan simpul relawan pendukung Prabowo Sandi merupakan fenomena demokrasi yang alpa sejak 1955.

"Hal ini membuktikan betapa besar responsibilitas terhadap terjadinya sebuah perubahan melalui pergantian presiden dengan cara yang konstitusional yaitu pilpres 2019 yang mereka tunggu-tunggu," kata Jalih.

Kelima, kemajuan teknologi informasi di tengah minimnya pemberitaan soal Prabowo-Sandi, menjadikan rakyat khususnya umat islam menjadi reader, writer sekaligus broadcaster untuk Paslon 02 dan mendistribusikan langsung hasil pencoblosan di tiap-tiap TPS.

"Artinya, jika kita cermati dari 5 dasar pendekatan tadi, maka secara rasional akal sehat kita mengatakan bahwa Prabowo-Sandi bukan hanya sekedar wajar, tapi wajib menang...!!!" tegas Jalih Pitung dengan penuh keyakinan.

Berdasar pada militansi damai dan cerdasnya para pemilih Prabowo-Sandi, Jalih menegaskan, People Power tak sepatutnya dikhawatirkan selama KPU jujur dan adil.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/