Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
1 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
1 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dianggap Pro ke Jokowi, 100 Pengurus PAN Bikin Petisi Desak Bara Hasibuan Dipecat

Dianggap Pro ke Jokowi, 100 Pengurus PAN Bikin Petisi Desak Bara Hasibuan Dipecat
Minggu, 28 April 2019 16:05 WIB
JAKARTA - Posisi Bara Hasibuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) kembali digoyang. Melalui petisi, beberapa pengurus PAN mendesak agar Bara dipecat dari jabatan wakil ketua umum.

Petisi tersebut muncul karena Bara dinilai melanggar AD/ART PAN. Bara dianggap tidak mematuhi keputusan PAN yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Dari pesan berantai yang diterima, sudah lebih dari 100 pengurus PAN dari berbagai provinsi mendesak agar Bara dipecat.

Wasekjen PAN Soni Sumarsono, yang ikut terlibat dalam petisi tersebut, mengatakan PAN harus memberikan sanksi tegas kepada Bara. Terlebih, Bara menjabat pengurus di DPP PAN.

"Siapa pun yang tidak patuh terhadap hasil Rakernas PAN yang memutuskan mendukung pasangan Probowo-Sandi, maka partai harus memberikan sanksi yang tegas. Apalagi kalau dia elite partai, yang seharusnya memberikan contoh yang baik untuk taat terhadap keputusan partai," ujar Soni kepada wartawan, Minggu (28/4/2019).

Ketua DPP PAN Yahdil Abdi Harahap, yang ikut mengisi petisi, menyebut suara pemecatan untuk Bara sebenarnya sudah lama muncul karena ia dianggap terang-terangan mendukung pesaing Prabowo-Sandi, yaitu Jokowi-Ma'ruf Amin. Yahdil menilai apa yang dilakukan Bara mencederai partai.

"Suara-suara pemecatan Bara sebenarnya sudah lama muncul, sejak beliau terang-terangan mendukung 01, Pak Jokowi. Ini sebenarnya melanggar partai. Kebetulan ini pada saat yang sensitif ketika kader memaksimalkan suara partai dan menjaga dukungan ke 02. Ini mencederai partai," kata Yahdil.

Sebelum petisi pemecatan ini muncul, Bara sempat memberikan tanggapan atas pertemuan Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi di Istana. Bara berbicara soal kemungkinan PAN kembali merapat ke koalisi Jokowi.

"Yang penting sudah mereka bertemu dulu, dan itu menunjukkan sikap kenegarawanan. Ke depannya bagaimana, apakah akan ada repositioning, nanti kita lihat," ujar Bara, Kamis (25/4).

Terkait isu ini, Sekjen PAN Eddy Soeparno menegaskan PAN masih solid di barisan Prabowo-Sandi. Ia meminta agar isu reposisi PAN tidak digubris.

"Tidak perlu berspekulasi lebih jauh terkait pertemuan ini. Kita tetap konsisten berada di Koalisi Adil Makmur. Jangan percaya rumor," ujar Eddy.

Pertama kalinya desakan agar Bara mundur dari PAN muncul pada awal Januari 2019. Namun Bara saat itu menolak mundur.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:DETIK.COM
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/