Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
21 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
2
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
21 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
3
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
4
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
21 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
5
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
1 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pakar Psikologi Politik Ungkap Potensi Konflik di Pilpres 2019

Pakar Psikologi Politik Ungkap Potensi Konflik di Pilpres 2019
Senin, 11 Maret 2019 19:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pakar Psikologi Politik, Dr. Irfan Aulia mengungkan alasan-alasan pemilih dalam menentukan pilihan. Dari teori yang dipaparkan, terungkap sebab yang menjadi potensi konflik di Pemilu 2019.

"Ada tiga hal yang membuat orang memilih, ini adalah penelitian (dan, red) di banyak negara mengakui tiga hal ini," kata Irfan dalam Diskusi 4 Pilar MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/03/2109).

Pertama, Irfan menguraikan, orang memilih karena kesamaan identitas. (Kedua) orang memilih karena kesamaan value. Ketiga, orang memilih karena kesamaan emosi.

"Jadi kenapa ada konflik ketika pemilihan? Karena diverensiasinya nggak jelas!" ujarnya.

Ia kemudian mencotohkan; kesamaan identitas politik Prabowo dan Jokowi yang sama-sama berasal dari suku Jawa serta kesamaan value-nya kedua calon presiden itu dimana keduanya membawa nilai Pancasila, menyisakan perbedaan yang di segmen emosi pemilih.

"(Emosi, red)/Inilah yang akhirnya dimainkan. Kenapa hal ini terjadi karena memang hanya itu yang bisa dimainkan," kata Irfan.

Saat emosi jadi mainan politik, kata Irfan, maka akan muncul ribuan Hoax baik di Pilpres maupun Pileg 2019.

"Jadi masalah emosi ini paling berbahaya, paling kecil, paling ringan dan paling bisa memecah belah atau bisa menyatukan," katanya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/