Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
11 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
10 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
10 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pakar Komunikasi: Partisipasi Pemilih Millenial sangat Penting di Pemilu 2019

Pakar Komunikasi: Partisipasi Pemilih Millenial sangat Penting di Pemilu 2019
Diskusi 4 Pilar MPR di Media Center Parlemen. (GoNews.co)
Senin, 25 Februari 2019 18:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Lely Arrianie menuturkan, partisipasi pemilih millenial sangat diharapkan dalam kontestasi pemilu 2019.

Hal ini diungkapkan Lely saat menjadi narasumber dalam diskusi Empat Pilar MPR 'Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat' di Gedung Nusantara III, Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Senin, (25/2/2019).

Untuk itu, Lely mendorong partai politik (parpol) peserta pemilu untuk sosialisasi langsung kepada masyarakat dan memberikan pendidikan politik, agar rakyat bisa memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara.

"Saya berharap semua warga negara memberikan hak suaranya dan tentukan pilihan mereka masing-masing," ujar Lely Arrianie.

Sementara itu, Anggota MPR RI, dari fraksi PKB, Daniel Djohan menjelaskan, pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden yang akan dihelat pada 17 April 2019 mendatang adalah proses pemilu yang bakal melibatkan para milenial dan pemilih pemula.

Pasalnya kata Djohan, pemilu 2019 adalah pemilu yang berbeda. Bahkan sistem pemilu, pileg dan pilpres yang diselenggarakan secara serentak adalah pertama kalinya di Indonesia, dan hanya satu di dunia. Untuk itu ia meminta masyarakat menyambutnya dengan gembira

"Harus disambut gembira," ujarnya.

Masih kata Daniel Djohan, dalam negara demokrasi seperti Indonesia, pemilu merupakan salah satu bentuk syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh rakyat.

Guna mencapai pemilu yang jurdil kata dia, dibutuhkan peran partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri. "Karena setiap pemilu itu adalah momentum rakyat menentukan pemimpin terbaik untuk mereka," tandasnya.

Dalam konteks partisipasi masyarakat dalam pemilu kata dia, KPU semestinya melihat penetapan hari libur saat pencoblosan pada Rabu 17 April 2019.

Kenapa? Karena menurut Johan, hari tersebut tergolong hari kejepit nasional alias Harpitnas yang berada di antara tanggal merah dan akhir pekan.

"Jangan sampai masyarakat justru mengambil libur panjang, meskipun mau pemilu, tetapi karena ada libur, dia lebih memilih liburan, apalagi pemilih terbesar adalah kaum Millennial, inilah persoalan tersendiri yang harus dijawab oleh KPU," imbuhnya.

Mesti begitu, Djohan berharap pelaksanaan pemilu serentak pada 17 April mendatang dapat berjalan sesuai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Sehingga hasil dari pemilu bisa melahirkan harapan-harapan yang lebih baik bagi masa depan demokrasi bangsa.

"Kita berharap pemimpin yang terpilih nanti, bisa membawa perubahan menuju Indonesia yang lebih sejahtera," pungkas Daniel Djohan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/